Di era digital seperti sekarang, keamanan data menjadi perhatian utama bagi banyak perusahaan. Seiring meningkatnya ancaman siber dan kebocoran data, menjaga kerahasiaan informasi sangatlah penting, terutama saat perusahaan melakukan outsourcing atau menggunakan layanan dari pihak ketiga.
Artikel Lawencon berikut ini akan membahas pentingnya sekuritas data, tips untuk menjaga kerahasiaan data, serta rekomendasi tools yang dapat membantu dalam perlindungan data. Apa saja? Mari simak sampai tuntas.
Pentingnya Menjaga Keamanan Data Saat Outsourcing
Outsourcing atau alih daya adalah praktik yang umum dilakukan oleh banyak perusahaan untuk menghemat biaya atau memperoleh tenaga ahli khusus dari pihak ketiga dengan mudah.
Meski menawarkan banyak keuntungan, tetapi praktik ini juga memiliki risiko tersendiri terhadap keamanan data, terutama jika perusahaan yang terlibat tidak memiliki langkah-langkah proteksi yang kuat.
Oleh karenanya, perusahaan harus berhati-hati dalam menjaga kerahasiaan data saat melakukan outsourcing, baik dalam bentuk kontrak kerja sama, komunikasi data, maupun penyimpanan informasi.
Saat menyerahkan pengelolaan data kepada pihak ketiga, perusahaan harus memastikan bahwa mitra outsourcing benar-benar memahami pentingnya menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi sensitif.
Hal ini karena tanpa perlindungan yang memadai, data bisa bocor, disalahgunakan, atau bahkan menjadi sasaran serangan cyber.
Baca juga: Metrik dan Form Evaluasi Kinerja Tim Outsourcing
Tips Menjaga Keamanan Data
Untuk mengurangi risiko kebocoran data, ada beberapa langkah penting yang dapat diambil oleh perusahaan, yaitu:
1. Buat Kebijakan Keamanan Data yang Jelas
Perusahaan harus memiliki kebijakan internal yang ketat terkait penggunaan, akses, dan distribusi data sensitif. Kebijakan ini harus mencakup standar yang wajib diikuti oleh karyawan maupun pihak ketiga dalam mengelola data.
2. Pilih Mitra Outsourcing dengan Selektif
Sebelum bekerja sama dengan pihak ketiga, pastikan mereka telah memiliki sistem keamanan data yang baik. Cek latar belakang, reputasi, serta standar keamanan yang dimiliki sebelum mempercayakan data sensitif kepada mereka.
3. Lakukan Penilaian Risiko
Perusahaan harus melakukan audit berkala untuk menilai risiko keamanan data. Kegiatan audit ini mencakup identifikasi terhadap potensi ancaman, celah keamanan, serta perencanaan mitigasi jika terjadi pelanggaran.
4. Terapkan Enkripsi dan Sistem Keamanan Tambahan
Enkripsi data adalah langkah yang amat penting untuk melindungi informasi sensitif. Dengan enkripsi, data yang dikirim atau disimpan akan sulit diakses oleh pihak tak berwenang. Selain itu, tambahkan juga lapisan keamanan seperti otentikasi dua faktor (2FA) untuk memperkuat proteksi akses data.
5. Batasi Akses ke Data
Tidak semua karyawan atau mitra outsourcing perlu memiliki akses ke semua data. Guna menekan risiko kebocoran, pastikan akses data dibatasi hanya kepada pihak yang membutuhkan. Jadi, terapkan kontrol akses berbasis peran agar data sensitif hanya bisa diakses oleh yang berhak.
6. Pelatihan Karyawan Tentang Keamanan Data
Melakukan edukasi kepada karyawan tentang pentingnya menjaga keamanan data sangat penting. Karyawan harus memahami cara mengidentifikasi ancaman seperti phishing, malware, dan serangan cyber lainnya. Pelatihan rutin akan membantu meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya melindungi data perusahaan.
7. Pastikan Ada Kontrak NDA (Non-Disclosure Agreement)
Sebelum memulai kerja sama lewat jasa outsourcing, pastikan untuk membuat perjanjian kerahasiaan (NDA) dengan pihak ketiga. Perjanjian ini akan memastikan bahwa mereka terikat secara hukum untuk menjaga kerahasiaan data perusahaan.
Baca juga: Memahami Perbedaan Outsourcing dan Headhunter, Apa Saja?
Rekomendasi Tools Proteksi
Untuk memastikan data perusahaan tetap aman, ada beberapa tools proteksi yang dapat digunakan:
1. Firewall
Firewall berfungsi sebagai penghalang antara jaringan internal perusahaan dan jaringan eksternal, seperti internet. Gunanya untuk mencegah akses tidak sah serta menyaring ancaman potensial yang dapat merusak atau mencuri data.
2. Antivirus
Antivirus sangat penting untuk melindungi komputer dan server perusahaan dari virus, malware, dan ransomware. Alat ini berfungsi untuk memantau aktivitas berbahaya dan memberikan peringatan dini sebelum serangan dapat merusak sistem.
3. VPN (Virtual Private Network)
VPN menyediakan koneksi yang aman dan terenkripsi antara perangkat pengguna dan server perusahaan. Dengan menggunakan VPN, karyawan dapat mengakses data perusahaan dari jarak jauh tanpa khawatir informasi mereka akan bocor ke pihak tidak berwenang.
Baca juga: Sistem Kerja Outsourcing, Tanggung Jawab, dan Tantangannya
Jaga Keamanan Data dengan Terapkan NDA Bersama Lawencon
Bagi perusahaan yang ingin menjaga kerahasiaan dan keamanan data saat melakukan outsourcing, Lawencon menyediakan layanan outsourcing yang aman dan terpercaya.
Kami memahami pentingnya melindungi informasi sensitif, oleh karena itu kami menawarkan Non-Disclosure Agreement (NDA) untuk setiap kerja sama yang dijalankan. Dengan NDA, Anda bisa memastikan bahwa data perusahaan Anda tetap aman dan terlindungi sesuai dengan standar keamanan terbaik.
Berminat? Hubungi Lawencon sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang layanan outsourcing kami yang dilengkapi dengan jaminan keamanan data!