Read Time: 3 minute(s)

Memahami Perbedaan Outsourcing dan Headhunter, Apa Saja?

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Memahami Perbedaan Outsourcing dan Headhunter, Apa Saja?
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Sebelumnya, kita sudah pernah membahas tentang apa itu outsourcing dan headhunter. Keduanya sering kali digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, namun fungsinya sangat berbeda.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai perbedaan outsourcing dan headhunter, serta kapan perusahaan sebaiknya menggunakan salah satunya. Mari simak!

Baca juga: Metrik dan Form Evaluasi Kinerja Tim Outsourcing

Kapan Harus Menggunakan Outsourcing atau Headhunter?

Untuk memahami kapan perusahaan harus menggunakan outsourcing atau headhunter, perlu dipahami terlebih dahulu perbedaan keduanya supaya keputusan yang dibuat mampu memecahkan masalah yang ada. 

Supaya tidak keliru, berikut perbedaan outsourcing dan headhunter yang wajib diketahui.

1. Outsourcing

outsourcing

Outsourcing adalah proses di mana perusahaan menyerahkan sebagian operasional atau fungsi bisnisnya kepada pihak ketiga yang berfokus pada layanan tersebut.

Para ahli dari pihak ketiga ini biasanya berperan dalam menjalankan fungsi non-inti seperti, administrasi, IT support, kebersihan, atau layanan keamanan. 

Tujuannya adalah untuk mengurangi beban operasional internal, sehingga perusahaan dapat berfokus pada bisnis inti mereka.

Lalu, kapan Anda harus menggunakan outsourcing. Anda bisa memilih layanan ini:

  • Ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan tugas rutin atau keperluan teknis yang bukan bagian dari bisnis inti.
  • Jika perusahaan ingin menghemat biaya dan sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk rekrutmen dan pengelolaan tenaga kerja.
  • Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja dengan keahlian khusus dalam waktu cepat, misalnya dalam proyek jangka pendek atau musiman.

Outsourcing menawarkan manfaat berupa fleksibilitas tenaga kerja dan penghematan biaya operasional.

Namun, hal ini bisa berarti perusahaan memiliki kendali yang lebih sedikit terhadap tim atau individu yang bekerja untuk mereka.

Baca juga: Sistem Kerja Outsourcing, Tanggung Jawab, dan Tantangannya

2. Headhunter

headhunter

Berbeda dengan outsourcing, headhunter adalah pihak ketiga yang disewa untuk mencari dan merekrut talenta berkualifikasi tinggi, biasanya untuk mengisi posisi strategis atau manajerial dalam perusahaan.

Headhunter berperan sebagai perantara yang menjembatani perusahaan dengan calon karyawan yang memiliki keahlian spesifik dan pengalaman yang sesuai.

Lalu, kapan Anda harus menggunakan headhunter. Anda bisa memilih layanan ini:

  • Saat perusahaan membutuhkan talenta yang sangat spesifik dan berkualifikasi tinggi, terutama untuk posisi eksekutif atau jabatan strategis lainnya.
  • Ketika perusahaan ingin merekrut secara cepat dan efisien tanpa harus mengalokasikan tim internal untuk melakukan proses perekrutan yang panjang dan rumit.
  • Jika perusahaan memiliki networking yang terbatas untuk menemukan kandidat yang tepat untuk posisi penting, seperti CEO, CFO, atau manajer senior.

Headhunter memberi keuntungan berupa akses ke kandidat yang tidak tersedia di pasar kerja umum, termasuk yang saat ini sedang bekerja di perusahaan lain (passive candidates). 

Namun, biaya layanan headhunter bisa lebih tinggi dibandingkan dengan metode rekrutmen konvensional.

Baca juga: Recruitment Process Outsourcing: Manfaat, Jenis, dan Cara Memilihnya

Kesimpulan

Memahami perbedaan outsourcing dan headhunter sangat penting supaya perusahaan dapat memutuskan solusi mana yang paling baik. Selain untuk menjawab kebutuhan, adanya pengelolaan tenaga kerja yang efektif juga bisa meningkatkan produktivitas perusahaan.

Outsourcing ideal digunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidang non-inti dan teknis dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya. 

Sementara itu, headhunter adalah solusi tepat untuk mencari talenta berkualitas tinggi yang akan memegang peran kunci dalam perusahaan.

Maka, pahami dulu apa saja kebutuhan spesifik perusahaan. Jika fokusnya adalah meningkatkan efisiensi operasional dengan menyerahkan tugas teknis kepada pihak luar, outsourcing adalah jawabannya. Namun, jika perusahaan memerlukan rekrutmen strategis untuk mencari kandidat yang akan mengisi posisi penting, maka headhunter adalah pilihan yang lebih tepat.

Artikel Terkait