Read Time: 4 minute(s)

Pengertian User Acceptance Testing (UAT), Manfaat, dan Caranya

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Pengertian User Acceptance Testing (UAT), Manfaat, dan Caranya
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Pengujian aplikasi atau sistem agar sesuai dengan kebutuhan pengguna jadi salah satu hal penting dalam pengembangan software. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan User Acceptance Testing (UAT). 

UAT adalah fase akhir sebelum perangkat lunak dirilis ke pengguna akhir. Tahap ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa aplikasi atau sistem sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna.

Pengertian User Acceptance Testing

Pengertian User Acceptance Testing

User Acceptance Testing adalah proses pengujian perangkat lunak yang dilakukan oleh pengguna akhir atau perwakilan bisnis untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. 

UAT dilakukan setelah pengujian fungsional, pengujian integrasi, dan pengujian sistem, sekaligus menjadi tahap pengujian akhir sebelum perangkat lunak dipindahkan ke lingkungan produksi atau dirilis ke publik.

Tujuan utama UAT adalah untuk memverifikasi bahwa sistem yang dibangun benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan berjalan sebagaimana mestinya dalam skenario dunia nyata. 

Jika pengguna akhir puas dengan hasilnya, perangkat lunak dianggap siap untuk diluncurkan.

Baca juga: Mengenal Integration Testing: Pengertian, Manfaat, dan Tantangannya

Pentingnya User Acceptance Testing

Ada beberapa alasan mengapa User Acceptance Testing sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak:

1. Memastikan Kebutuhan Pengguna Terpenuhi

UAT melibatkan pengguna akhir, yang tahu persis bagaimana sistem akan digunakan, sehingga memastikan produk berfungsi sesuai kebutuhan bisnis.

2. Meningkatkan Kepuasan Pengguna

Dengan melibatkan pengguna dalam pengujian akhir, mereka merasa lebih dilibatkan dalam proses pengembangan. 

Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memberi pengalaman yang diharapkan pengguna.

3. Mengurangi Risiko Implementasi

UAT membantu mengurangi risiko kegagalan produk saat diimplementasikan di lingkungan nyata. 

Jika produk berhasil lolos UAT, kemungkinan besar produk tersebut akan berfungsi dengan baik ketika digunakan oleh semua pengguna.

Baca juga: Pengertian Unit Testing, Fungsi, Pentingnya, dan Cara Melakukannya

Siapa yang Melakukan UAT?

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pengujian UAT dilakukan oleh pengguna akhir atau perwakilan dari pengguna akhir, seperti klien atau staf bisnis yang akan menggunakan sistem tersebut dalam operasi sehari-hari.

Penting untuk melibatkan orang-orang yang benar-benar memahami kebutuhan bisnis, sehingga mereka dapat memverifikasi apakah produk sudah sesuai dengan harapan.

Selain itu, pengguna yang terlibat dalam UAT tidak harus memiliki pengetahuan teknis. Mereka lebih fokus pada bagaimana produk berfungsi dari sudut pandang pengguna dan apakah semua fitur dan alur kerja sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca juga: Apa itu Validation Testing, Tujuan, Proses, dan Manfaatnya

Cara Melakukan User Acceptance Testing

Cara Melakukan User Acceptance Testing

Melakukan UAT secara efektif memerlukan beberapa langkah yang terencana. Berikut adalah tahapan dasar dalam melakukan User Acceptance Testing:

1. Menentukan Kriteria UAT

Sebelum memulai UAT, penting untuk menetapkan kriteria pengujian yang jelas mencakup skenario-skenario penggunaan yang akan diuji, serta tolak ukur untuk menentukan apakah sistem berfungsi sesuai dengan spesifikasi.

2. Membuat Rencana UAT

Rencana UAT harus mencakup jadwal pengujian, siapa yang akan terlibat, sumber daya yang diperlukan, dan alur pengujian yang harus diikuti.

Dokumen ini juga mencakup tujuan utama dari pengujian, alat-alat yang akan digunakan, dan langkah-langkah untuk mendokumentasikan hasilnya.

3. Mempersiapkan Data Uji

Data uji yang digunakan dalam UAT harus realistis dan representatif dari data sebenarnya yang akan digunakan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengujian berjalan seakurat mungkin.

4. Melakukan Pengujian

Pada tahap ini, pengguna akhir akan menjalankan skenario uji yang sudah direncanakan. 

Mereka akan mencoba semua fitur dan memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Jika mereka menemukan bug atau masalah, catatan harus diambil dan dilaporkan kepada tim pengembang.

5. Evaluasi Hasil UAT

Setelah pengujian selesai, semua hasil harus dievaluasi. Jika ada masalah yang ditemukan, tim pengembang akan memperbaiki bahkan mungkin melakukan pengujian ulang untuk memastikan bahwa semua masalah telah diatasi.

6. Memberikan Persetujuan Akhir

Jika semua kriteria UAT telah dipenuhi, pengguna akhir atau klien memberikan persetujuan akhir bahwa produk sudah siap untuk diluncurkan.

User Acceptance Testing adalah langkah penting dalam pengembangan software yang tidak boleh dilewatkan.

Karena UAT dapat mengurangi resiko kegagalan produk setelah dirilis, meningkatkan kepuasan pengguna, dan menghindari kesalahan yang bisa mahal untuk diperbaiki.

Jika Anda sedang mengembangkan perangkat lunak atau sistem baru, pastikan UAT menjadi bagian dari proses pengembangan Anda untuk memastikan produk siap digunakan oleh semua pengguna dengan minim masalah.

Artikel Terkait