Read Time: 4 minute(s)

Mengenal STLC: Definisi dan Tahapannya

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Mengenal STLC: Definisi dan Tahapannya
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Sebelum perangkat lunak digunakan dan bebas dari bug atau kesalahan, tim pengembang dan penguji melakukan pengujian yang terorganisir dengan baik. Siklus yang paling sering digunakan adalah Software Testing Life Cycle (STLC). 

STLC merupakan serangkaian sistematis dalam pengujian perangkat lunak, dirancang untuk memastikan perangkat lunak dapat berfungsi secara optimal, bebas dari bug, dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan.

Perlu diketahui bahwa STLC merupakan bagian dari Software Development Life Cycle (SDLC). Namun, STLC hanya berfokus pada fase pengujian dan tidak mencakup seluruh tahapan pada pengembangan perangkat lunak.

Mengapa STLC Penting?

Mengikuti metode STLC dapat membantu tim untuk tetap terorganisasi dan selaras dengan kebutuhan proyek, dengan menetapkan jadwal dan tujuan yang jelas untuk di setiap aspek. Pendekatan yang lebih disiplin dalam STLC dapat memungkinkan tim pengembang untuk: 

  • Mendeteksi kesalahan lebih awal dalam proses pengembangan.
  • Mengurangi biaya pengembangan dengan menangani bug sebelum perangkat lunak diproduksi secara massal. 
  • Meningkatkan keandalan dan kinerja produk perangkat lunak.

Selain itu, STLC juga dapat melakukan pengujian fitur-fitur baru secara mendalam sebelum integrasi ke dalam aplikasi dan memastikan setiap fitur divalidasi secara cermat dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya.

6 Tahapan STLC 

Tahapan dari Software Testing Life Cycle (STLC)
Tahapan dari Software Testing Life Cycle (STLC)

STLC mencakup beberapa tahapan yang bertujuan untuk dapat memastikan pengujian perangkat lunak dilakukan secara komprehensif. Setiap tahapan penting untuk mencapai hasil pengujian yang optimal, berikut adalah tahapan STLC yang biasa digunakan. 

1. Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)

Tahapan pertama pada tahap STLC adalah menganalisis kebutuhan, di fase ini tim Software Quality Assurance (SQA) dapat menyelidiki kebutuhan perangkat lunak sebelum diuji. Jika ada kendala, tim SQA akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk memahami spesifikasi kebutuhan dengan lebih baik.

2. Perencanaan Pengujian (Test Planning)

Selanjutnya ada perencanaan pengujian dalam STLC, tim SQA akan merancang dan menyusun strategi pengujian secara menyeluruh. Biasanya, di tahap ini tim SQA akan mempertimbangkan estimasi sumber daya yang dibutuhkan, seperti waktu dan biaya. 

3. Pengembangan Kasus Uji (Test Case Development)

Pada fase ini, tim SQA perlu menetapkan berbagai kondisi pengujian beserta data masukan dan hasil yang diharapkan. Hasil utama dari fase ini adalah kasus uji aktual yang dapat disusun untuk rangkaian pengujian. 

4. Persiapan Lingkungan Pengujian (Test Environment Setup)

Tahap berikutnya dalam SLTC adalah persiapan lingkungan pengujian, di mana lingkungan harus memenuhi spesifikasi yang tepat untuk dapat menjamin keakuratan dan keandalan hasil dari pengujian. Akan tetapi, terkadang pada tahap ini dapat mencakup pengaturan server untuk pengujian. 

5. Eksekusi Pengujian (Test Execution)

Pada tahap selanjutnya di SLTC, mengeksekusi kesalahan pada perangkat lunak. Penting untuk dicatat bahwa proses pelaksanaan pengujian dapat bersifat iteratif dan mungkin perlu diulang beberapa kali hingga kesalahan dapat terdeteksi diperbaiki dan perangkat lunak siap untuk dirilis.

6. Penutupan Pengujian (Test Closure)

Penutupan pengujian adalah tahap terakhir dari STLC, di mana semua aktivitas pengujian diselesaikan dan didokumentasikan. Tujuannya adalah untuk memastikan semua kegiatan telah dilakukan dan perangkat lunak siap untuk dirilis.

Selain itu, pada tahap ini, tim SQA dapat memahami kualitas dan keandalan perangkat lunak dengan jelas. Semua kesalahan yang temukan selama pengujian harus diselesaikan, dan dokumentasi proses serta pelajaran dapat disiapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Perbedaan STLC dengan SDLC

Memahami STLC dan SDLC adalah kunci dalam proses pengembangan perangkat lunak sebab keduanya memiliki peran yang saling keterkaitan. 

  • Software Testing Life Cycle (STLC), berfokus pada pengujian dan berupaya untuk mengintegrasikan ke dalam siklus pengembangan dari awal, memastikan semua persyaratan diuji dengan baik, dan fitur dapat memenuhi kriteria. 
  • STLC dapat berjalan bersamaan dengan fase-fase SDLC, menjaga agar tugas pengujian selaras dengan pengembangan. Dengan adanya komunikasi efektif antara pemangku kepentingan, DevOps, dan tim pengujian sangat penting untuk memverifikasi persyaratan dan menerapkan hasil pengujian secara tepat. 
  • Sementara itu, Software Development Life Cycle (SDLC) berfokus pada analisis kebutuhan dan pengembangan fitur, memberikan fleksibilitas dalam mengimplementasikan fitur yang melampaui persyaratan awal. SDLC bekerja sama dengan STLC untuk menyelaraskan aktivitas pengujian dengan tujuan pengembangan. 
  • Secara keseluruhan, SDLC bertujuan untuk menciptakan fungsionalitas sesuai dengan kriteria, sedangkan STLC berfokus pada verifikasi dan validasi fungsionalitas. Keduanya saling berkaitan agar proyek dapat berhasil.

Maka dari itu, Software Testing Life Cycle (STLC) merupakan proses penting dalam pengembangan produk yang berfokus pada pengujian untuk memastikan kualitas dan keandalan produk sebelum dirilis. Adanya serangkaian tahapan yang terstruktur dapat membantu tim pengembang untuk dapat mendeteksi kecacatan di awal dan mengurangi risiko adanya kesalahan. 

Dengan begitu, perusahaan yang menerapkan STLC dapat dipastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pengguna, tetapi juga dapat menciptakan kualitas yang tinggi.

Artikel Terkait