Dalam pengembangan software, user experience merupakan aspek terpenting yang menentukan kesuksesan sebuah produk yang perlu diperhatikan.
Salah satu cara memastikan software mudah digunakan dan memenuhi kebutuhan user adalah dengan melakukan usability testing.
Kali ini lawencon akan membahas pengertian, tujuan, proses pelaksanaan, manfaat, dan waktu yang tepat untuk melakukan usability testing. Simak di artikel berikut ini!
Pengertian Usability Testing
Usability testing merupakan suatu proses pengujian yang dilakukan untuk mengukur tingkat kemudahan suatu produk ketika digunakan oleh user dengan tujuan memastikan hasil produk dibuat sesuai kebutuhan pengguna, mudah dipahami, dan nyaman ketika digunakan.
Dalam pengujian ini, seorang atau beberapa user akan diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu menggunakan produk yang sedang diuji, sementara tim developer atau peneliti mengamati dan mencatat masalah yang dialami pengguna.
Baca juga: Pengertian User Acceptance Testing (UAT), Manfaat, dan Caranya
Tujuan
Tujuan utama dari usability testing adalah untuk memastikan bahwa software yang dikembangkan dapat digunakan dengan mudah, intuitif, dan efisien oleh pengguna. Beberapa tujuan spesifiknya meliputi:
- Mengidentifikasi masalah dalam desain dan antarmuka (interface) yang menghambat pengalaman pengguna.
- Menilai apakah pengguna dapat menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan sukses.
- Memahami sejauh mana kepuasan pengguna saat menggunakan produk.
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi software dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
- Menemukan peluang untuk menyederhanakan proses interaksi dalam software.
Dengan begitu, pengembang bisa menciptakan produk yang lebih user-friendly dan memenuhi harapan pengguna.
Baca juga: Mengenal Pyramid Testing: Serba-Serbi dan Manfaatnya
Proses
Pelaksanaan usability testing umumnya melibatkan beberapa tahapan dasar, antara lain:
- Menentukan tujuan pengujian: Langkah awal adalah menetapkan apa yang ingin dicapai dari pengujian, misalnya apakah pengujian difokuskan pada navigasi, tata letak, atau fungsionalitas spesifik.
- Menentukan peserta: Pilih peserta yang sesuai dengan profil target pengguna software. Mereka akan menjadi representasi dari audiens sesungguhnya yang akan menggunakan produk.
- Menyiapkan skenario tugas: Peserta akan diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang relevan dengan penggunaan software dalam skenario nyata. Tugas ini dirancang untuk menguji aspek-aspek kunci dari software.
- Melaksanakan pengujian: Pada tahap ini, peserta menyelesaikan tugas yang telah disiapkan sementara tim penguji mengamati dan mencatat perilaku serta kesulitan yang dialami.
- Menganalisis hasil: Setelah pengujian selesai, data yang diperoleh dianalisis untuk menemukan pola, masalah, dan area perbaikan.
- Perbaikan dan pengembangan lanjutan: Berdasarkan temuan pengujian, tim pengembang akan melakukan penyesuaian dan perbaikan pada software sebelum merilis versi finalnya.
Baca juga: Mengenal Integration Testing: Pengertian, Manfaat, dan Tantangannya
Manfaat Usability Testing
Usability testing menawarkan sejumlah manfaat penting dalam pengembangan software, di antaranya:
- Meningkatkan kualitas produk: Dengan menemukan dan memperbaiki masalah sebelum peluncuran, adanya testing membantu developer untuk menghasilkan produk yang lebih baik.
- Mengurangi biaya perbaikan di kemudian hari: Masalah yang ditemukan lebih awal akan lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki dibandingkan setelah produk diluncurkan.
- Meningkatkan kepuasan pengguna: Produk yang mudah digunakan dan memenuhi kebutuhan pengguna cenderung memberikan pengalaman yang lebih positif.
- Meningkatkan daya saing: Software yang memiliki user experience yang baik akan lebih diminati di pasaran.
Kapan Harus Melakukan Usability Testing?
Usability testing idealnya dilakukan di berbagai tahap pengembangan software, mulai dari tahap awal hingga saat produk mendekati waktu perilisan.
Beberapa waktu yang tepat untuk melakukan testing meliputi:
- Selama tahap prototyping: Untuk mengidentifikasi masalah besar sebelum pengembangan lebih lanjut.
- Setelah pengembangan fitur utama: Untuk memastikan fitur baru dapat digunakan dengan baik oleh pengguna.
- Sebelum rilis: Untuk memastikan bahwa software siap digunakan oleh pengguna secara luas.
Dengan melakukan usability testing pada waktu yang tepat, tim pengembang dapat memastikan bahwa software yang dirilis bersifat lebih optimal sehingga mampu memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.