Read Time: 10 minute(s)

Berkenalan dengan Tech Stack, Manfaat, dan Contohnya

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Berkenalan dengan Tech Stack, Manfaat, dan Contohnya
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Dalam era digital saat ini, pemilihan tech stack yang tepat sangat penting bagi perusahaan. Tech stack yang baik tidak hanya mempercepat pengembangan aplikasi tetapi juga memastikan skalabilitas dan efisiensi operasional. Dengan kebutuhan perusahaan yang terus berkembang, memilih teknologi yang sesuai adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang.

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan tech stack, dan bagaimana penerapannya bisa membantu perkembangan sebuah bisnis? Berikut adalah penjelasan mengenai tech stack, lengkap beserta manfaat dan contohnya, seperti di bawah ini!

Apa itu tech stack

Definisi menurut beberapa referensi yang telah kami temukan menyebut bahwa tech stack merupakan kombinasi dari beberapa komponen teknologi yang digunakan untuk membangun serta menjalankan aplikasi web dan mobile. Komponen tersebut terdiri dari bahasa pemrograman, framework, database, server, UI/UX, tools backend, tools frontend, pattern, API (Application Programming Interface), dan libraries. 

Biasanya tech stack digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan aplikasi atau proyek mereka. Jika dianalogikan, kumpulan komponen tersebut tersebut seperti resep masakan, yang terdiri dari bahan dan cara memasaknya. 

Contoh penerapan sederhana dari tech stack adalah pembuatan aplikasi web. Di mana dalam prosesnya tiap komponen seperti HTML, CSS, JavaScript, PHP, dan MySQL berkolaborasi dalam pembuatan halaman web mulai dari pembuatan struktur halaman, tampilan produk dalam web, pengelolaan navigasi pengguna, hingga penyimpanan data produk.

Manfaat Tech Stack

Berdasarkan kebutuhan bisnis, tech stack memberikan manfaat untuk perusahaan terutama pada sektor teknologi informasi, berikut beberapa keuntungan secara umum yang akan didapatkan ketika aplikasinya diterapkan secara maksimal.

Mempermudah Pengelolaan Pengembangan Aplikasi

Tech stack yang tepat menyederhanakan pengembangan aplikasi dengan menyediakan infrastruktur yang memastikan semua bagian bekerja bersama dengan baik. Ini memudahkan pengelolaan dan koordinasi tugas pengembangan serta memberikan kontrol lebih besar kepada tim IT.

Meningkatkan Efisiensi Tim Pengembang

Tech stack yang efisien mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas pembuatan aplikasi. Dengan menghilangkan langkah-langkah yang tidak perlu, tim IT bisa fokus pada tugas yang lebih penting, sehingga meningkatkan efisiensi, mempercepat proses pengembngan, dan menghemat biaya.

Membantu Tetap Sesuai Anggaran

Tech stack yang dioptimalkan sesuai kebutuhan proyek membuat pengembangan lebih efisien, mengurangi biaya karena keterlambatan, dan membantu tim IT tetap sesuai anggaran. Selain itu, tech stack yang optimal memastikan aplikasi berjalan dengan baik dan mengurangi biaya perawatan.

Menjaga Tim Tetap Sesuai Jadwal

Manajemen waktu sangat penting dalam pengembangan aplikasi. Dengan tech stack yang tepat, perusahaan bisa mengurangi waktu pengembangan, memenuhi tenggat waktu, dan menjaga proyek sesuai jadwal. Tech stack yang optimal juga membantu pengembang memprioritaskan tugas penting.

Contoh Kombinasi Tech Stack

Saat ini terdapat banyak kombinasi tech stack yang populer dan sering digunakan oleh banyak perusahaan. Tiap kombinasi tersebut memiliki komponen teknologi yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu dalam pengembangan sebuah aplikasi, seperti pemaksimalan penyimpanan data hingga interface untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Agar lebih jelas, berikut pemahaman lebih lanjut dan penjelasan selengkapnya mengenai kombinasi tech stack. 

MERN Stack: MongoDB, Express.js, React, Node.js

MERN Stack merupakan salah satu komposisi tech stack yang paling populer saat ini. Melibatkan beberapa komponen teknologi mulai dari MongoDB, Express.js, React, Node.js yang tujuannya untuk pengembangan website. Berikut ini kami lampirkan penjelasan mengenai fungsi dari tiap komponennya. 

  • MongoDB: Database NoSQL yang digunakan untuk menyimpan data dalam format dokumen. Fungsi utamanya adalah menyimpan dan mengelola data aplikasi dengan skema yang fleksibel.
  • Express.js: Kerangka kerja untuk Node.js yang digunakan untuk membangun aplikasi web dan API. Fungsi utamanya adalah menangani logika back-end dan routing server.
  • React: Pustaka JavaScript untuk membangun antarmuka pengguna yang dinamis. Fungsi utamanya adalah menciptakan UI yang interaktif dan responsif.
  • Node.js: Platform server yang memungkinkan menjalankan JavaScript di sisi server. Fungsi utamanya adalah menjalankan aplikasi di sisi server dan mengelola koneksi ke database dan server lainnya.

LAMP Stack: Linux, Apache, MySQL, PHP

Sama halnya dengan MERN, LAMP merupakan salah satu komposisi klasik dan banyak digunakan dalam pengembangan website. Komponen teknologinya mencakup Linux, Apache, MySQL, dan PH.

  • Linux: Sistem operasi open-source yang menjadi fondasi dari stack ini. Fungsi utamanya adalah menyediakan lingkungan server yang stabil dan aman.
  • Apache: Server web yang digunakan untuk mengirimkan konten web ke pengguna. Fungsi utamanya adalah menangani permintaan HTTP dan mengirimkan halaman web ke browser pengguna.
  • MySQL: Database relasional yang digunakan untuk menyimpan data aplikasi. Fungsi utamanya adalah menyimpan, mengelola, dan mengambil data terstruktur.
  • PHP: Bahasa pemrograman server-side yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi web dinamis. Fungsi utamanya adalah memproses logika aplikasi, mengakses database, dan menghasilkan konten dinamis untuk halaman web.

Selain kedua komposisi di atas, ada juga MEAN dan juga JAM stack, yang juga memiliki peran serupa dalam menciptakan aplikasi yang efisien, cepat, dan dapat diskalakan, dengan fokus pada berbagai aspek pengembangan dari penyimpanan data hingga antarmuka pengguna.

Komponen Tech Stack

Berdasarkan pengertian serta kombinasinya, tidak lengkap rasanya jika kita tidak membahas mengenai komponennya secara detail. 

Tech stack umumnya terbagi menjadi dua bagian, di mana tiap bagiannya memiliki komponen penyusun yang perannya penting untuk pengembangan aplikasi ataupun website. Untuk pemahaman lebih lanjut, berikut ini penjelasan mengenai komponen tech stack berdasarkan bagiannya.

Frontend

Frontend merupakan bagian yang berkaitan erat pada tampilan depan sebuah website dan interaksinya langsung kepada pengguna. Tujuan utama frontend adalah untuk menampilkan informasi penting terkait produk. Sehingga dalam pembuatannya user interface yang dibangun haruslah menarik dan interaktif. Pada bagian ini biasanya tersusun dari beberapa komponen teknologi yang saling berkesinambungan, di antaranya adalah:

HTML (HyperText Markup Language)

HTML adalah bahasa dasar yang digunakan untuk membuat struktur halaman web. Dengan HTML, pengembang dapat mendefinisikan konten seperti judul, paragraf, gambar, dan tautan yang membentuk elemen-elemen utama sebuah halaman web.

CSS (Cascading Style Sheets)

CSS digunakan untuk mengatur tampilan visual dari halaman web. Dengan CSS, pengembang dapat menentukan warna, font, tata letak, dan membuat halaman web responsif, sehingga tampilannya menyesuaikan dengan berbagai perangkat.

JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang menambahkan interaktivitas pada halaman web. Dengan JavaScript, pengembang dapat membuat efek animasi, validasi formulir, dan manipulasi DOM (Document Object Model) untuk menciptakan pengalaman pengguna yang dinamis.

Frameworks/Libraries

Framework dan library menyediakan struktur dan komponen siap pakai untuk mempercepat pengembangan. 

Contoh: React, Angular, Vue.js untuk membangun antarmuka pengguna yang kompleks; jQuery untuk memudahkan manipulasi DOM; Bootstrap untuk tata letak responsif dan komponen UI siap pakai.

Baca juga: Mengenal Front End Developer, Tugas, Skill, Gaji, Roadmap, dan Tantangannya

Backend

Jika frontend merupakan tampilan depan, maka backend merupakan bagian yang bekerja di belakang layar. Ini tersusun oleh banyak teknologi mulai dari bahasa pemrograman, framework, database dan lain sebagainya. Tujuan bagian ini adalh untuk mengelola logika bisnis berinteraksi dengan database, dan menyediakan API. Contoh tugas dari backend adalah pengelolaan autentikasi pengguna, memproses pembayaran,dan menyimpan data.

Secara lebih lanjut berikut susunan komponen yang ada pada backend:

Bahasa Pemrograman

Salah satu komponen dari backend adalah bahasa pemrograman, di mana ini digunakan sebagai dasar pengembangan website. Berikut beberapa bahasa pemrograman yang saat ini sering digunakan. 

  • Python: Populer untuk pengembangan web dan data science dengan framework seperti Django dan Flask.
  • Ruby: Dikenal dengan Ruby on Rails yang memungkinkan pengembangan web yang cepat dan efisien.
  • Java: Sering digunakan untuk aplikasi enterprise yang membutuhkan skalabilitas dan keamanan tinggi, dengan framework seperti Spring.
  • Node.js: Memungkinkan penggunaan JavaScript di sisi server, sering dipasangkan dengan Express.js untuk membangun aplikasi web yang cepat dan scalable.
  • PHP: Salah satu bahasa paling populer untuk pengembangan web, dengan framework seperti Laravel dan CodeIgniter yang menyediakan struktur dan alat untuk membangun aplikasi back-end yang kompleks.

Framework

Framework back-end merupakan teknologi yang menyediakan struktur dan alat untuk memudahkan pengembangan aplikasi.

Contoh dari framework backend ini seperti Django (Python) menawarkan fitur lengkap untuk pengembangan cepat; Ruby on Rails (Ruby) terkenal dengan konvensi yang menghemat waktu; Express.js (Node.js) memberikan kerangka ringan untuk aplikasi server-side; dan juga Laravel (PHP) menyediakan sintaks yang elegan dan alat yang kuat.

Database

Database merupakan bagian dari backend yang memiliki tujuan untuk menyimpan data aplikasi yang diperlukan dalam operasional dan interaksi pengguna. Beberapa contoh teknologi database yang ada saat ini adalah sebagai berikut:

  • Relasional: MySQL, PostgreSQL, SQL merupakan server yang digunakan untuk menyimpan data dalam tabel-tabel yang terstruktur dengan relasi antar tabel.
  • NoSQL: MongoDB, Cassandra merupakan server yang digunakan untuk menyimpan data tidak terstruktur atau semi-terstruktur, memungkinkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih baik.

Server

Server merupakan komponen teknologi yang berguna untuk menjalankan aplikasi dan melayani permintaan dari klien. 

Contoh server yang saat ini sering didengar adalah Apache dan Nginx yang merupakan server web untuk mengirimkan halaman web ke pengguna, menangani permintaan HTTP, dan mengelola lalu lintas jaringan.

Cloud Platform

Cloud platform bagian dari backend yang menyediakan berbagai layanan infrastruktur (IaaS), platform (PaaS), atau perangkat lunak (SaaS) yang dapat digunakan oleh developer.

Contohnya seperti AWS (Amazon Web Services) yang menawarkan berbagai layanan cloud terlengkap; Google Cloud Platform menyediakan alat dan infrastruktur untuk pengembangan aplikasi; Microsoft Azure menyediakan solusi cloud yang terintegrasi dengan berbagai alat pengembangan Microsoft.

Baca juga: Back End Developer: Tugas, Skill, Gaji, Roadmap, dan Tantangannya

Aspek Pertimbangan Tech Stack

Dalam menentukan tech stack yang tepat perlu adanya perlu adanya pertimbangan lebih lanjut mengenai hal tersebut, guna memaksimalkan hasil dari aplikasi web ataupun software yang dapat bermanfaat pada perkembangan bisnis. Berikut beberapa aspek pertimbangannya:

Pertimbangkan Jenis Proyek

Pertimbangan pada jenis proyek menjadi hal yang dapat membantu menekan anggaran serta memaksimalkan hasil pengembangan. Berikut beberapa contoh kasus dan penerapannya,

  1. Untuk proyek kecil dengan kebutuhan prototipe cepat, teknologi sederhana seperti CMS atau WordPress bisa menjadi pilihan ideal. 
  2. Proyek menengah memerlukan kombinasi bahasa pemrograman yang memberi fleksibilitas lebih dalam fungsionalitas dan integrasi. 
  3. Sedangkan proyek kompleks, seperti sistem jejaring sosial atau platform e-commerce besar, membutuhkan penggunaan beberapa bahasa pemrograman dan teknologi web untuk menangani berbagai fungsi.

Dengan menentukan hal-hal tersebut Anda dapat berfokus pada tujuan utama dan mampu memaksimalkan hasilnya. 

Keahlian dan Pengetahuan Tim

Keahlian tim developer dalam tech stack yang dipilih sangat mempengaruhi efisiensi dan kualitas pengembangan. Tim yang berpengalaman dapat menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan menjaga aplikasi dengan lebih baik setelah peluncuran, memastikan pengembangan yang lancar dan sesuai jadwal.

Waktu Peluncuran (Time to Market)

Memilih tech stack yang memungkinkan pengembangan dan pengujian secara cepat adalah kunci untuk memenuhi tenggat waktu peluncuran produk. Penggunaan waktu yang efisien selama pengembangan akan mendukung keberhasilan proyek dan memenuhi ekspektasi peluncuran yang telah ditetapkan.

Skalabilitas

Dalam proses dan hasilnya aplikasi harus mampu mengelola peningkatan jumlah pengguna dan lonjakan trafik dengan baik. Maka dari itu, skala horizontal (menambah server) dan vertikal (menambah kapasitas pemrosesan) harus dipertimbangkan untuk menghindari kegagalan di masa depan dan memastikan aplikasi tetap berfungsi secara optimal saat berkembang.

Maintabilitas

Codebase juga harus cukup ringkas agar mudah dikelola dan dapat digunakan kembali, tetapi tidak terlalu sederhana sehingga menyulitkan debugging. Arsitektur perangkat lunak yang baik mendukung portabilitas, skalabilitas, dan penggunaan ulang aplikasi, sehingga mempermudah pemeliharaan dan pengembangan di masa mendatang.

Biaya Pengembangan

Pertimbangkan biaya terkait tools dan framework, termasuk biaya langganan untuk fitur tambahan. Evaluasi keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh dari fitur-fitur tech stack yang digunakan sebelum membuat keputusan akhir, agar sesuai dengan anggaran dan kebutuhan proyek.

Penutup

Itulah akhir dari penjelasan mengenai tech stack. Ini merupakan salah satu bentuk atau cara dalam pembuatan aplikasi web dan juga software menggunakan kombinasi dari berbagai macam komponen teknologi.

Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor penerapan tech stack serta pengetahuan dasarnya, agar kebutuhan perusahaan dapat disesuaikan dengan komposisi teknologi yang ada saat ini, sehingga pada akhirnya tidak membuang-buang anggaran juga mendapatkan hasil maksimal yang membantu perkembangan bisnis di masa depan.

Artikel Terkait