Sebelumnya kita sudah mempelajari tentang computational thinking, salah satu komponen utamanya adalah dekomposisi yang memiliki peran penting dalam memecahkan masalah kompleks menjadi kecil dan mudah untuk dikelola.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu dekomposisi, tahapan yang perlu dilakukan, serta penerapannya dalam berbagai konteks teknologi. Mari pahami selengkapnya dalam artikel ini.
Pengertian Dekomposisi
Dekomposisi adalah sebuah metode yang digunakan untuk memecah masalah rumit menjadi bagian-bagian kecil menjadi lebih sederhana, sehingga lebih mudah untuk dipahami, dianalisis, dan diselesaikan.
Pendekatan ini dapat lebih mudah untuk mengidentifikasi komponen yang diperlukan dalam penyelesaian masalah, memahami input yang dibutuhkan, serta menentukan hasil yang diinginkan.
Dengan cara ini, dekomposisi dapat membantu memetakan tugas secara spesifik yang dapat digabungkan menjadi solusi lebih menyeluruh dan terstruktur pada setiap bagiannya.
Jenis-Jenis Dekomposisi
Inilah beberapa jenis dekomposisi:
Dekomposisi Data
Merupakan sebuah proses memecahkan data atau informasi menjadi sebuah komponen yang lebih kecil dan mudah untuk dikelola.
Dekomposisi Fungsi
Suatu metode untuk dapat membagi suatu fungsi dalam sebuah program atau sistem ke dalam beberapa sub fungsi yang lebih sederhana.
Dekomposisi Sistem
Dengan melibatkan pemecahan sebuah sistem menjadi subsistem yang lebih kecil dan mudah untuk diatur.
Dekomposisi Proses
Berfokus pada memecah suatu proses menjadi sebuah tahapan yang lebih terperinci dan mudah untuk dipahami.
Dekomposisi Perangkat Lunak
Digunakan untuk membagi aplikasi atau sistem perangkat lunak menjadi modul kecil yang terpisah, sehingga dapat memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi atau menangani permasalahan yang mungkin dapat muncul.
Peran dan Tahapan Dekomposisi
Dekomposisi dapat memainkan sebuah peran penting dalam computational thinking karena tanpa proses ini, teknik lainnya menjadi sulit untuk diterapkan.
Dengan begitu, untuk dapat menerapkan dekomposisi secara efektif, inilah beberapa tahapan yang perlu untuk dilakukan.
Menganalisis Masalah Utama
Hal pertama adalah dapat mengidentifikasi dan memahami inti dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Memberi Label pada Bagian-Bagian Permasalahan
Langkah selanjutnya, dapat memecahkan masalah menjadi bagian kecil lebih spesifik, lalu dapat memberikan label atau penamaan untuk setiap bagian.
Menganalisis Hubungan Antar Bagian dan Menentukan Prioritas
Selanjutnya, dapat memahami bagaimana setiap bagian saling berhubungan dan menentukan prioritas pengerjaannya berdasarkan kebutuhan penyelesaian.
Melakukan Analisis Ulang
Pada tahap terakhir ini dapat memastikan bagian masalah yang telah diurai masih dapat dipecah lebih kecil lagi. Jika hal ini dapat kembali pada dekomposisi, pada bagian-bagian tersebut membuat masalah semakin mudah diselesaikan.
Tujuan dari Dekomposisi
Berikut ialah beberapa tujuan utama dari proses dekomposisi:
- Memahami kompleksitas. Hal ini dapat menjadi bagian kecil untuk mempermudah analisis dan penyelesaian masalah,
- Pengoptimalan. Mengelola bagian dari kecil secara efisien, dapat memudahkan pengembangan dan pemeliharaan oleh tim atau individu yang berbeda.
- Perbaikan Kinerja. Mengidentifikasi elemen yang dapat memengaruhi kinerja sistem untuk perbaikan yang efektif.
- Rekayasa Perangkat Lunak. Memecahkan software menjadi sebuah komponen kecil untuk mempermudah pengembangan, pemeliharaan, dan pengelolaan.
- Menganalisis Data. Menyajikan informasi secara tersembunyi dalam data untuk dapat mendukung pengambilan keputusan.
Mengapa Dekomposisi Penting?
Berikut alasan pentingnya dekomposisi untuk software.
Memudahkan Pemahaman
Permasalahan yang rumit mudah dipahami saat dipecah menjadi bagian kecil. Hal ini dapat memugkinkan fokus pada satu aspek masalah dalam satu waktu.
Mengurangi Beban
Dengan adanya dekomposisi, beban dapat berkurang karena perhatian yang diarahkan pada bagian kecil secara bertahap.
Mendukung Kolaborasi
Dalam kerja tim, dapat memungkinkan anggota tim untuk menangani bagian-bagian tertentu, sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien.
Contoh Dekomposisi dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknik dekomposisi dapat diterapkan di berbagai kegiatan sehari-hari, seperti berikut.
Belajar
Pembagian materi pelajaran dapat menjadi beberapa topik, kemudian dapat dipecah setiap topik menjadi subtopik kecil untuk dipelajari lebih mendalam.
Menyelesaikan Pekerjaan Rumah
Pilah pekerjaan rumah ke dalam beberapa tugas kecil, lalu uraikan setiap tugas menjadi langkah-langkah sederhana yang mudah untuk dikerjakan.
Memasak
Sebuah aktivitas yang melibatkan banyak bahan dan langkah, dengan memecahnya ke dalam tahapan kecil, prosesnya menjadi lebih terorganisir dan mudah dilakukan.
Membersihkan Rumah
Pisahkan rumah ke dalam beberapa ruangan, lalu bagi setiap ruangan menjadi area kecil untuk dibersihkan secara bertahap.
Contoh Dekomposisi dalam Informatika
Misalnya ditugaskan untuk membuat sebuah program permainan sederhana dan membaginya ke dalam beberapa tahapan agar tidak terasa membebankan.
Desain Permainan
Tentukan jenis permainan terlebih dahulu (seperti kuis, tebak gambar, atau petualangan). Kemudian, atur karakter, cara bermainnya, dan elemen pada visualnya.
Pemrograman
Kembangkan kode untuk setiap bagian permainan, seperti gerakan karakter, interaksi pengguna, sistem skor, dan tampilan grafis.
Pengujian
Mainkan permainan untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan (bug).
Penyempurnaan
Tambahkan fitur baru atau perbaiki elemen visual untuk meningkatkan daya tarik permainan.
Baca juga: Berpikir Desain: Tujuan, Proses, Tahapan, Manfaat, dan Contohnya