Era globalisasi semakin memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal termasuk dalam mencari kerja.
Namun, berdasarkan hal itu pula muncul banyak persaingan untuk mengisi posisi-posisi penting di suatu lingkungan kerja. Untuk itu berpikir komputasional menjadi penting dan merupakan salah satu bekal dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Singkatnya computational thinking atau cara berpikir komputasional merupakan salah satu bentuk soft skill yang sangat berguna dan memudahkan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan.
Konsep berpikir ini memanfaatkan efektifitas dalam memecahkan permasalah yang kompleks. Guna memahami konsepnya lebih dalam, berikut ini artikel yang membahas cara berpikir komputasional beserta penerapannya!
Apa Itu Berpikir Komputasional
Cara berpikir komputasional atau sering disebut dengan computational thinking adalah konsep berpikir secara sistematis dan juga logis.
Cara berpikir ini membantu seseorang dalam mengidentifikasi permasalahan yang kompleks sehingga mendatangkan solusi yang efektif serta efisien dalam penyelesaiannya.
Berbeda halnya dengan cara berpikir logis dan kritis yang lebih berfokus pada penalaran serta evaluasi.
Computational thinking cenderung fokus pada pemecahan sebuah masalah ke dalam beberapa langkah serta tugas dalam penyelesaiannya.
Contoh penerapan sederhana cara berpikir komputasional paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah memasak.
Untuk menyelesaikan aktivitas ini perlu adanya pemisahaan antara pembuatan resep, pemilihan bahan, serta penyesuaian terhadap rasa. Sehingga hasilnya akan maksimal dan efisien.
Konsep Berpikir Komputasional
Konsep computational thinking ini pertama kali dipopulerkan pada 2006 oleh Jeannette Wing. Dalam esainya ia menyebut bahwa cara pikir komputasional merupakan konsep berpikir yang menghadirkan kemampuan penyelesaian permasalah secara efektif dan cepat.
Walaupun baru dipopulerkan beberapa dekade lalu, computational thinking sejatinya telah hadir sejak 1950 an, sehingga dalam penerapannya saat ini telah mempengaruhi berbagai banyak bidang seperti ilmu sosial, bisnis, hingga kesenian.
Konsep berpikir ini terdiri dari empat pilar dasar yaitu algoritma, dekomposisi, abstrak, dan pengenalan pola.
Jika diterapkan dengan baik, keempatnya mampu menghasilkan langkah-langkah sistematis yang lebih sederhana dan mudah dipahami guna menyelesaikan suatu masalah.
Karakteristik Berpikir Komputasional
Computational thinking dalam penerapannya memiliki beberapa karakteristik tertentu. Ini juga berkaitan langsung dalam penerapannya dalam menyelesaikan suatu masalah sehari-hari. Berikut ini penjelasannya secara lebih lanjut.
Berpikir Menggunakan Pola Dasar
Berpikir komputasional mengutamakan pemahaman mendasar daripada sekadar menghafal. Ketika seseorang memahami konsep secara mendalam, ia lebih mudah menemukan solusi dan mengembangkan ide baru. Sebaliknya, jika hanya mengandalkan hafalan, pemahaman bisa cepat hilang, sehingga menyulitkan penyelesaian masalah.
Fokus pada Ide
Dalam berpikir komputasional, ide dan konsep lebih penting daripada hasil konkret. Menggunakan gagasan komputasional untuk memecahkan masalah dan mengelola kegiatan sehari-hari dapat meningkatkan kemampuan dalam menemukan solusi efektif dan bermanfaat dalam kehidupan.
Penggabungan antara Teknik dan Ilmu Matematika
Berpikir komputasional menggabungkan teknik dan matematika. Kemampuan untuk menyatukan kedua aspek ini membantu dalam menyelesaikan berbagai tugas yang melibatkan pemikiran matematis dan teknis, seperti dalam bidang teknik atau arsitektur.
Penerapannya yang Komprehensif
Berpikir komputasional bersifat universal dan dapat diterapkan di berbagai situasi, baik di sekolah, rumah, maupun tempat kerja. Mengintegrasikan konsep ini dalam kegiatan sehari-hari dapat membantu memecahkan masalah dengan lebih efektif.
Baca juga: 10 Rekomendasi Laptop untuk Coding dan Spesifikasi yang Perlu Diperhatikan
Tujuan Berpikir Komputasional
Tidak hanya untuk menyelesaikan masalah secara cepat dan efisien, penerapan cara berpikir komputasional ini bertujuan untuk meraih beberapa hal antara lain sebagai berikut.
Memecahkan Masalah dengan Sistematis
Berpikir komputasional membantu dalam memecahkan masalah secara terstruktur dengan memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Sehingga hal tersebut memungkinkan pendekatan terorganisir dan juga efisien.
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dengan memanfaatkan konsep-konsep komputasional, individu dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis. Ini mencakup kemampuan untuk mengevaluasi situasi, membuat keputusan berdasarkan data, dan mengidentifikasi pola.
Meningkatkan Kreativitas dalam Solusi
Berpikir komputasional tidak hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang menemukan solusi kreatif. Ini mendorong inovasi dengan memanfaatkan berbagai pendekatan dan ide baru untuk menyelesaikan masalah.
Mengoptimalkan Proses dan Sistem
Salah satu tujuan utama penerapan konsep berpikir komputasional adalah mengidentifikasi cara untuk mengoptimalkan proses dan sistem. Ini termasuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas dalam berbagai konteks, seperti pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari.
Mempersiapkan untuk Era Digital
Dengan memahami konsep-konsep komputasional, individu lebih siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Ini mencakup kemampuan untuk menggunakan dan memahami teknologi dengan lebih baik.
Baca juga: Tren Teknologi 2024 yang akan Mengubah Masa Depan
Mendukung Pembelajaran dan Pengembangan
Berpikir komputasional mendukung pembelajaran dengan memberikan alat dan teknik untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan. Ini membantu dalam pengembangan keterampilan baru dan pemecahan masalah yang kompleks.
Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi
Dalam banyak kasus, berpikir komputasional mendorong kolaborasi dengan orang lain untuk menyelesaikan proyek atau masalah. Ini membantu dalam bekerja sama secara efektif dan memanfaatkan kekuatan tim.
Baca juga: 14 Kompetisi Coding Paling Populer di Dunia dan Indonesia
4 Pilar Berpikir Komputasional
Seperti penjelasan sebelumnya, berpikir komputasional memiliki empat pilar utama dalam penerapan konsepnya. Berikut ini akan kami berikan penjelasan terkait keempat pilar tersebut.
Decomposition (Pecah Masalah)
Decomposition berarti memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diatasi. Ini membantu dalam memahami masalah secara lebih mendalam dan menyelesaikan setiap bagian secara terpisah.
Contoh penerapannya saat ini seperti pengembangan perangkat lunak. Dalam prosesnya proyek aplikasi akan dipecah menjadi modul-modul lebih kecil seperti desain antarmuka pengguna, pengembangan backend, dan pengujian.
Setiap modul dapat dikerjakan secara terpisah sebelum digabungkan menjadi aplikasi yang utuh.
Pattern Recognition (Identifikasi Pola)
Pattern recognition atau identifikasi pola merupakan pilar berpikir lainnya dalam computational thinking.
Di mana prosesnya bertujuan mencari pola atau kesamaan dalam data atau masalah yang ada.
Identifikasi pola memungkinkan seseorang membuat prediksi dan solusi berdasarkan data yang telah ada.
Contoh Penerapanya seperti analisis data penjualan, seorang analis mungkin mengidentifikasi pola musiman berdasarkan data yang ada, seperti peningkatan penjualan selama liburan.
Dengan mengenali pola ini, perusahaan dapat merencanakan stok dan promosi secara lebih efektif.
Baca juga: Mengenal Data Analytics: Peran, Gaji, dan Tugas Seorang Data Analyst
Abstraction (Abstraksi)
Selanjutnya adalah abstraction, merupakan pilar yang dasar dalam cara berpikir komputasional dengan menyederhanakan masalah dan mengabaikan detail-detail yang tidak relevan, sehingga seseorang dapat berfokus pada aspek-aspek penting dari masalah. Ini membantu dalam mengelola kompleksitas dan memahami inti masalah.
Contoh penerapannya seperti dalam perancangan sistem informasi, abstraksi digunakan untuk membuat model konseptual yang tidak terikat pada detail teknis spesifik.
Algorithm Design (Perancangan Algoritma)
Pilar terakhir adalah algoritma, ini merupakan bentuk langkah-langkah atau prosedur sistematis untuk menyelesaikan masalah. Pilar ini juga dapat berbentuk serangkaian instruksi yang harus diikuti untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Contoh penerapannya adalah ketika pemrograman komputer, seorang programmer merancang algoritma untuk menyortir data. Hal ini akan menentukan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan agar mampu mengefisiensikan penyusunan data.
Manfaat Berpikir Komputasional
Setelah mengetahui berbagai hal mengenai computational thinking mencakup pengertian, tujuan, hingga pilar yang menyusun pola berpikir ini, tentunya membuat kita berpikir bahwa penerapannya untuk berbagai lini di kehidupan menjadi sangatlah penting.
Manfaat cara berpikir ini mampu memberikan berbagai manfaat di banyak tempat termasuk kehidupan sehari-hari hingga menyukseskan suatu kepentingan bisnis. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat cara berpikir komputasional, berikut uraiannya.
Manfaat Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari
- Berpikir komputasional membantu individu memecahkan suatu masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatasi, sehingga memungkinkan mereka menyelesaikannya secara lebih terstruktur dan efektif.
- Dengan kemampuan untuk mengidentifikasi pola dan membuat prediksi berdasarkan data, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam berbagai situasi, seperti perencanaan keuangan atau manajemen waktu.
- Menerapkan konsep abstraksi dan algoritma mendorong individu untuk berpikir kreatif dalam menemukan solusi inovatif untuk tantangan sehari-hari.
- Dengan pendekatan yang terstruktur dan terorganisir, berpikir komputasional membantu dalam merencanakan dan mengelola waktu dengan lebih efisien, seperti dalam menyusun jadwal atau menyelesaikan tugas.
Manfaat Berpikir Komputasional dalam Bisnis
Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, computational thinking juga dapat diterapkan dalam kepentingan bisnis, sehingga mampu memberikan banyak manfaat antara lain seperti
- Memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan mengoptimalkan proses bisnis, guna meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya.
- Dengan kemampuan analisis data yang kuat, bisnis dapat membuat keputusan berdasarkan data yang akurat dan relevan, meningkatkan peluang sukses dan profitabilitas.
- Pemahaman yang mendalam tentang konsep komputasional membantu dalam pengembangan produk dan layanan baru yang inovatif, memberikan keunggulan kompetitif di pasar.
- Identifikasi pola dan tren memungkinkan bisnis untuk mengantisipasi dan mengelola risiko dengan lebih efektif, melindungi aset dan meminimalkan kerugian.
Manfaat Berpikir Komputasional dalam Berbagai Bidang
Selain kedua sektor tersebut, penerapan cara berpikir komputasional juga dapat diterapkan pada sektor lainnya, seperti:
1. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, berpikir komputasional membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas, yang esensial untuk kesuksesan akademis dan karir masa depan.
2. Kesehatan
Di sektor kesehatan, berpikir komputasional digunakan untuk analisis data medis, pengembangan algoritma diagnostik, dan perencanaan perawatan, meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan.
3. Teknologi Informasi
Dalam bidang teknologi informasi, berpikir komputasional adalah dasar untuk pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan keamanan siber, memastikan teknologi berfungsi dengan baik dan aman.
4. Keuangan
Di sektor keuangan, berpikir komputasional memungkinkan analisis pasar, prediksi tren, dan manajemen portofolio yang lebih baik, membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas.
5. Pemerintahan
Pemerintah menggunakan berpikir komputasional untuk analisis data, perencanaan kebijakan, dan peningkatan layanan publik, memastikan kebijakan yang lebih baik dan pelayanan yang lebih efisien kepada masyarakat.
Baca juga: Wajib Tahu! 15 Tools Analisis Data Terbaik 2024
Usai sudah penjelasan mengenai cara berpikir komputasi. Dalam penerapannya konsep ini membantu menyederhanakan penyelesaian suatu masalah. Dengan membagi permasalahan ke dalam bagian-bagian kecil yang terstruktur ini akan membantu efisiensi dan efektifitas prosesnya sehingga masalah dapat terselesaikan secara maksimal.