Dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja, kemampuan berpikir kritis alias critical thinking menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting.
Di tengah arus informasi yang begitu deras, kemampuan untuk memilah, menganalisis, dan mengambil keputusan secara logis adalah bekal utama untuk menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah dengan efektif.
Apa saja manfaatnya dan bagaimana langkah dalam menerapkannya? Terus simak untuk menemukan jawabannya!
Definisi
Critical thinking adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, mengevaluasi, dan menerapkan suatu informasi. Hal ini karena tidak semua informasi yang ada bersifat benar, bisa dipercaya, maupun layak dijadikan sebagai pedoman.
Sementara itu, menurut Paul & Elder (2019), berpikir kritis merujuk pada proses kognitif dalam mengevaluasi argumen, menilai suatu kebenaran, menilai keterkaitan antar objek, dan mendukung maupun menolak suatu pernyataan yang dilakukan secara aktif dan sistematis.
Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang akan terbiasa untuk mempertanyakan asumsi dan mengevaluasi bukti sehingga mampu menarik kesimpulan berdasarkan data yang valid.
Secara sederhana, berpikir kritis adalah proses berpikir yang terstruktur untuk mengambil keputusan secara tepat.
Keterampilan
Menurut Elder (2014), ada lima keterampilan yang menunjukkan bahwa seseorang mampu untuk berpikir kritis, yaitu:
- Analisis: kemampuan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan memisahkan komponen suatu masalah yang penting secara jelas dan tepat
- Evaluasi: kemampuan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi yang relevan serta menerapkan konsep abstrak untuk melakukan interpretasi secara efektif.
- Penalaran logis: kemampuan untuk menyimpulkan dan memberikan solusi yang paling baik setelah diuji menggunakan standar dan kriteria yang sesuai.
- Pemecahan masalah: kemampuan untuk mengkomunikasikan pemecahan yang kompleks kepada orang lain secara efektif.
- Kreativitas: berpikiran terbuka dalam menghadapi pemikiran, nilai, dan pengakuan dari orang lain.
Baca juga: Memahami Konsep dan Manfaat Berpikir Komputasional
Tahap Perkembangan
Critical thinking adalah kemampuan yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Tidak ada manusia yang langsung lahir dengan kemampuan berpikir kritis.
Maka dari itu, setiap orang harus terus mengasah pikirannya guna mencapai tahap-tahap berikut:
- Unreflective Thinker: pada tahap ini, seseorang belum memiliki sifat reflektif atau belum menyadari adanya masalah dalam pemikirannya.
- Challenged Thinker: pemikir tertantang adalah individu yang mulai menyadari dan menghadapi masalah signifikan dalam pemikirannya.
- Beginning Thinker: di tahap ini, seseorang mulai memperbaiki pemikirannya meski tidak secara rutin.
- Practicing Thinker: pada tahap ini, individu sudah melatih pikirannya secara teratur sehingga bisa lebih berkembang.
- Advanced Thinker: pemikir tingkat lanjut adalah mereka yang berkomitmen untuk melatih pemikiran mereka seumur hidup dan mulai menanamkan aturan intelektual kepada diri sendiri.
- Master Thinker: pada tahap ini, seseorang dikatakan telah berhasil menerapkan pemikiran kritis dengan baik dan konsisten.
Baca juga: Berpikir Desain: Tujuan, Proses, Tahapan, Manfaat, dan Contohnya
Langkah
Untuk menerapkan critical thinking, ada beberapa langkah penting yang dapat diikuti, yaitu:
- Identifikasi Masalah: kenali masalah utama yang perlu diselesaikan. Pastikan untuk mendefinisikan masalah dengan jelas agar tidak salah fokus.
- Penilaian Informasi: dapatkan data atau bukti yang relevan untuk mendukung analisis lewat sumber-sumber yang terpercaya sehingga informasinya valid.
- Analisis Informasi: teliti informasi yang diperoleh dan lakukan identifikasi hubungan antara fakta dan argumen.
- Evaluasi Pilihan: kemudian, bandingkan berbagai alternatif solusi berdasarkan kelebihan dan kekurangannya.
- Ambil Keputusan: setelah itu, buat keputusan berdasarkan logika dan fakta. Hindari bias emosional.
- Refleksi: setelah keputusan diambil, evaluasi hasilnya. Apakah solusi tersebut efektif? Apa yang dapat diperbaiki? Bagian mana yang perlu dikembangkan lagi?
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, menerapkan pemikiran kritis dapat dengan lebih mudah dilakukan.
Mengapa Perlu Critical Thinking?
Memiliki kemampuan untuk berpikir kritis sangatlah diperlukan, terlebih di tengah derasnya arus informasi pada era digital seperti sekarang. Dengan menerapkan critical thinking, seseorang akan bisa:
1. Meningkatkan Pengambilan Keputusan
Berpikir kritis akan membantu individu untuk membuat keputusan berdasarkan data yang valid sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
2. Menyelesaikan Masalah Kompleks
Dalam kehidupan modern, banyak tantangan yang memerlukan pemikiran mendalam. Kemampuan berpikir kritis dapat mempermudah proses menemukan solusi efektif.
3. Mengasah Kemampuan Profesional
Berpikir kritis adalah keterampilan yang sangat dihargai di dunia kerja, sehingga hal ini akan membantu karyawan untuk menjadi lebih analitis dan inovatif.
4. Meningkatkan Pemahaman
Dengan berpikir kritis, seseorang dapat memahami informasi dengan lebih baik dan membedakan antara fakta dan opini.
5. Menghindari Bias
Critical thinking memungkinkan seseorang untuk mengenali bias pribadi atau kelompok yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Baca juga: 17 Contoh Berpikir Komputasional Sehari-hari dan Ilmu Komputer
Penutup
Critical thinking adalah keterampilan yang penting untuk kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja.
Dengan mempraktikkan langkah-langkahnya secara konsisten, seseorang dapat meningkatkan kemampuan analitis, mengambil keputusan yang lebih baik, dan menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri.
Jadi, mari jadikan berpikir kritis sebagai bagian dari cara berpikir kita untuk mencapai hasil terbaik dalam setiap situasi!