Read Time: 5 minute(s)

10 Kasus Hacking Paling Menggemparkan di Indonesia

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
10 Kasus Hacking Paling Menggemparkan di Indonesia
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Saat ini, di era digital hampir semua orang bergantung pada teknologi untuk aktivitas sehari-hari. Namun, semakin banyak pengguna internet, semakin besar pula risiko adanya kejahatan siber, termasuk hacking. 

Hacking merupakan serangan siber yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi korbannya. Tujuan hacking bisa beragam, mulai dari mencuri daya, merusak sistem, hingga memata-matai atau hanya sekedar mencari kelemahan keamanan.

Pada artikel ini, akan membahas lebih detail mengenai hacking beserta contoh kasus yang menggemparkan di Indonesia.

Apa itu Hacking?

Hacker dapat menyusup ke dalam segala sistem. sumber: pexels
Hacker dapat menyusup ke dalam segala sistem. sumber: pexels

Hacking atau peretasan adalah aktivitas percobaan mengeksploitasi kelemahan dalam suatu sistem atau jaringan komputer untuk mendapatkan akses tanpa izin, seringkali tujuannya adalah mengubah atau mencuri resource yang seharusnya tidak dapat diakses. Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh penjahat siber yang dikenal sebagai hacker.

Hacker bisa berupa individu atau sekelompok orang dengan keterampilan pemrograman yang sangat tinggi. Kemampuan mereka seringkali digunakan untuk menyusup ke dalam sistem atau situs milik lembaga.

Dampak Terjadinya Hacking

Dampak dari hacking dapat merugikan, baik bagi individu, perusahaan, maupun organisasi. Serangan yang terjadi dapat mengakibatkan pencurian data pribadi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan penipuan atau pencurian identitas. 

Selain itu, hacking juga dapat menimbulkan kerugian finansial, baik dari pencurian langsung maupun biaya pemulihan sistem yang terdampak. Hal ini dapat mengganggu operasi bisnis dan dapat mengurangi kepercayaan pelanggan.

Jenis-Jenis Serangan Hacking

1. Phising

Phising merupakan teknik pengelabuan yang mencuri data email dengan membuat situs web palsu yang tampak resmi. Korban diminta mengisi informasi pribadi seperti nama, usia, alamat, email, kata sandi, tanggal lahir, dan detail kartu kredit tanpa menyadarinya.

2. DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan ini dapat membuat korban tidak dapat mengakses sistem atau jaringan mereka dengan membanjiri server atau sistem dengan lalu lintas yang melebihi kemampuan server.

3. Clickjacking

Sebuah metode di mana hacker dapat menciptakan tautan palsu di situs web resmi untuk mengecoh pengunjung agar mengkliknya, memungkinkan hacker mengakses komputer korban tanpa terdeteksi.

4. Keylogger

Adanya malware yang dipasang melalui alat hacking untuk dapat memantau dan merekam semua ketikan korban, mengumpulkan data sensitif tanpa sepengetahuan mereka.

Daftar Kasus Hacking di Indonesia 

Kasus hacking di Indonesia dengan meretas situs BPJS Kesehatan. sumber: katadata
Kasus hacking di Indonesia dengan meretas situs BPJS Kesehatan. sumber: katadata

Case 1 – Peretasan Situs BPJS Kesehatan

Pada Mei 2021, situs BPJS Kesehatan diretas oleh hacker yang mengakibatkan kebocoran data 279 juta penduduk di Indonesia yang dijual di Raid Forums dengan seharga 0,15 bitcoin (Rp84,4 juta).

Case 2 – Kebocoran Data Asuransi BRI Life

Selanjutnya kasus kedua pada Juli 2021, data 2 juta nasabah BRI Life mengalami kebocoran dan dijual secara online seharga $7000 (Rp101,6 juta), termasuk foto KTP dan data medis.

Case 3 – Serangan Deface Website Sekretariat Kabinet RI

Website Sekretariat Kabinet RI diubah secara tampilannya oleh hacker dengan menampilkan gambar demonstran dan tulisan “Padang Blackhat II Anon Illusion Team Pwned By Zyy Ft Luthfifake” dengan tujuan menjual script backdoor. 

Case 4 – Serangan DDoS Situs DPR RI

Situs DPR RI pada 8 Oktober 2020 mengalami gangguan akses akibat serangan DDoS. Halaman situs ini menampilkan pesan kesalahan karena server dibanjiri lalu lintas yang berlebihan dan mengakibatkan downtime.

Case 5 – Kebocoran data e-HAC Kemenkes

Pada tahun selanjutnya Juli 2021, aplikasi e-HAC Kemenkes mengalami kebocoran data, termasuk 1,3 juta data masyarakat, hasil tes Covid-19, dan data rumah sakit.

Case 6 – Serangan Hacker pada Tiket.com dan Citilink

Pada Oktober 2016, hacker meretas Tiket.com dan server Citilink yang menyebabkan kerugian Tiket.com sebesar 4,1 miliar dan Citilink 2 miliar.

Case 7 – Data Pengguna Tokopedia Bocor ke Dark Web

7 akun merchant Tokopedia bocor dan dijual di dark web seharga USD5.000 (Rp70 juta) pada Mei 2020 dan data 91 juta juga mengalami kebocoran.

Case 8 – Pembobolan Database Polri

Pembobolan sampai pada database Polri, dengan sampel data yang bocor dengan mencakup nama, alamat, golongan darah, dan informasi pribadi lainnya, kejadian ini terjadi pada November 2021.

Case 9 – Peretasan Channel YouTube BNPB

Ada di tahun yang sama Desember 2021, channel YouTube BNPB diubah nama menjadi “Ethereum 2.0” oleh hacker dan ia juga melakukan live streaming pada akun tersebut.

Case 10 – Serangan Ransomware terhadap Bank Syariah Indonesia

Kasus yang tidak kalah heboh juga pernah terjadi di pertengahan tahun 2023 dimana, database BSI terkena serangan ransomware. Akibat dari serangan ini, para nasabah tidak dapat menggunakan mobile banking selama 5 hari. Tidak hanya nasabahnya, serangan ini tentu juga berdampak terhadap bisnis dari BSI sendiri.

Masih banyak kasus-kasus besar lainnya seperti yang baru terjadi di bulan juli 2024 dimana Pusat Data Nasional telah diretas dan diperparah dengan tidak adanya backup data.

Baca juga: Cara Menjaga Keamanan Database dan Serba-Serbinya

Kesimpulan

Saat ini, hacking menjadi sebuah ancaman serius karena akan mengeksploitasi kelemahan sistem untuk mengakses yang tidak sah yang mengakibatkan pencurian data, kerugian finansial, dan kerusakan reputasi. Serangan hacking dapat berupa phising, DDoS, clickjacking, dan keylogging.

Kasus besar hacking yang pernah menggemparkan Indonesia, yaitu peretasan BPJS Kesehatan, kebocoran data BRI Life, deface pada Sekretariat Kabinet RI, dan serangan pada situs DPR RI, Tokopedia, dan Telkomsel.

Segera tingkatkan keamanan database Anda dengan bantuan outsouce Database Administrator dari Lawencon Internasional. Lawencon menyediakan database administrator profesional yang terampil dalam mengelola, mengamankan, dan memelihara database organisasi Anda.

Cukup klik di sini dan dapatkan profesional yang bisa menbantu anda untuk meningkatkan keamanan database perusahaan sekarang juga!

Artikel Terkait

5 Cara Terbaik Mencegah SQL Injection