Read Time: 10 minute(s)

Cara Menjaga Keamanan Database dan Serba-Serbinya

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Cara Menjaga Keamanan Database dan Serba-Serbinya
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Di era digital saat ini, database adalah inti dari penyimpanan informasi perusahaan, mulai dari data pelanggan hingga catatan keuangan. Namun, pentingnya database membawa tantangan besar, terutama dalam hal keamanan. Insiden kebocoran data semakin marak, dan hal ini dapat merusak kepercayaan pelanggan serta reputasi perusahaan.

Bagaimana jika bisnis Anda terkena dampaknya? Risiko ini bisa dihindari. Dengan langkah-langkah keamanan yang tepat, seperti enkripsi dan kontrol akses yang ketat, Anda dapat melindungi database Anda dan menjaga integritas bisnis Anda.

Pengertian Keamanan Database

Sebelum masuk ke cara menjaganya, perlu Anda ketahui perihal keamanan database itu sendiri. Secara umum, pengamanan database merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk melindungi database dari ancaman yang bisa mengakibatkan pencurian, kehilangan, atau kerusakan data. 

Tidak hanya itu, hal ini juga bisa memberikan ancaman seperti akses data secara tidak sah, manipulasi data, pencurian serta ancaman lain yang bisa merusak integritas dan kerahasiaan data dalam database.

Sehingga keamanan database, bertujuan untuk memastikan bahwa data tetap aman dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Selaku pemilik bisnis, perlindungan database bertujuan untuk menjaga informasi sensitif seperti data pribadi pelanggan dan informasi penting lainnya. Selain itu, dengan melindungi data tersebut, operasional perusahaan pun akan aman dari gangguan yang mampu merusak sistem. 

Pentingnya Keamanan Database

Berdasarkan pengertiannya, tidaklah mengherankan jika keamanan database menjadi hal yang penting. Hal tersebut mampu mengantisipasi dan memberikan perlindungan terhadap data agar tidak disalahgunakan dan menimbulkan kerugian baik kepentingan pribadi ataupun bisnis.

Dalam dunia bisnis pencegahan dan perlindungan data harus menjadi prioritas utama. Ini akan membantu keberlangsungan operasional yang aman, serta menjaga integritas brand di mata pelanggan. 

Bayangkan jika seluruh data pelanggan, transaksi keuangan, dan informasi bisnis penting Anda tiba-tiba jatuh ke tangan yang salah. Satu kebocoran data saja bisa merusak reputasi yang telah Anda bangun selama bertahun-tahun, menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan, dan bahkan membuat bisnis Anda lumpuh.

Namun, ancaman ini bukan tanpa solusi. Dengan menerapkan langkah pengamanan database yang tepat, Anda dapat melindungi aset digital paling berharga Anda dan menjaga bisnis tetap aman dari risiko yang mengancam.

Cara Menjaga Keamanan Database

Keamanan database adalah prioritas utama mengingat ancamannya yang serius. Berikut beberapa praktik terbaik yang bisa Anda terapkan:

  1. Menjaga Keamanan Fisik: Pastikan server database, baik yang berada di lokasi Anda maupun di cloud, berada di lingkungan yang aman dan terkontrol suhu. Jika server berada di pusat data cloud, penyedia cloud Anda yang akan menangani ini.
  2. Kontrol Akses Administratif dan Jaringan: Batasi jumlah pengguna yang memiliki akses ke database dan pastikan hak akses mereka hanya sebatas penyelesaian pekerjaan mereka. Demikian pula, akses jaringan harus dibatasi sesuai dengan kebutuhan minimum.
  3. Keamanan Akun Pengguna dan Perangkat: Selalu pantau siapa yang mengakses database, kapan, dan bagaimana data digunakan. Atur cara untuk mendeteksi aktivitas yang tidak biasa atau berisiko. Pastikan seluruh perangkat pengguna yang terhubung ke jaringan database aman dan dilindungi dengan kontrol keamanan.
  4. Enkripsi: Lindungi semua data, termasuk data di database dan data kredensial, dengan enkripsi terbaik saat data tersebut disimpan atau dikirim. Pastikan pengelolaan kunci enkripsi mengikuti pedoman praktik terbaik.
  5. Keamanan Perangkat Lunak Database: Selalu gunakan versi terbaru dari software manajemen database Anda dan terapkan semua patch yang dirilis.
  6. Keamanan Aplikasi dan Server Web: Setiap aplikasi atau server web yang berinteraksi dengan database bisa menjadi saluran serangan, jadi pastikan untuk melakukan pengujian keamanan dan manajemen terbaik secara berkelanjutan.
  7. Keamanan Pada Server Backup: Semua server backup database juga harus mengikuti kontrol keamanan yang sama ketatnya seperti database itu sendiri. Agar meminimalisir serangan.
  8. Audit: Catat semua login ke server database dan sistem operasi, serta semua operasi yang dilakukan pada data sensitif. Lakukan audit standar keamanan database secara berkala.

Jika cara diatas terasa sulit dilakukan secara mandiri, anda bisa menggunakan jasa konsultan IT Lawencon atau merekrut seorang Administrator Database profesional dari Lawencon untuk menjaga dan mengelola keamanan database Anda secara efektif. Cukup konsultasikan kebutuhan IT seperti apa yang anda butuhkan di sini, dan Lawencon bisa langsung berikan solusi terbaik untuk anda.

Dengan adanya administrator database, mereka bisa membantu Anda menerapkan kontrol yang tepat, menjaga keamanan data, dan melindungi informasi penting perusahaan, sehingga Anda juga dapat fokus pada hal lainnya seperti penyusunan strategi pertumbuhan dan perkembangan bisnis di masa depan.

Dampak Database yang Bocor

Namun, bagaimana jika database bocor? Apa dampak utama yang akan dihadapi oleh perusahaan? 

Secara definisi, kebocoran data adalah kegagalan dalam menjaga kerahasiaan data dalam sebuah database. Tingkat kerugian yang ditimbulkan oleh kebocoran data terhadap perusahaan tergantung pada berbagai faktor dan konsekuensi berikut:

Hilangnya Persaingan di Dunia Bisnis

Rahasia dagang, strategi, dan praktik khusus perusahaan seringkali menjadi faktor kunci dalam mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar. Jika kebocoran data terjadi pada sektor ini, akan menghilangkan dan memudarkan keunggulan kompetitif perusahaan Anda di pasar sehingga berdampak juga pada hal lainnya, yang terburuk adalah menurunnya pendapatan.

Rusaknya Reputasi Merek

Bocornya database bisa saja menyebabkan pelanggan tidak tertarik untuk membeli produk atau layanan Anda, atau bahkan yang terburuk enggan berbisnis dengan perusahaan Anda, jika mereka merasa bahwa Anda tidak mampu melindungi data mereka maupun data perusahaan. Kepercayaan yang hilang bisa berdampak pada penurunan penjualan dan hilangnya loyalitas pelanggan.

Gangguan Terhadap Kelangsungan Bisnis

Hilangnya data dapat berimbas pada keberlangsungan operasional bisnis. Bisa saja dari kebocoran data akan menyebabkan masuknya virus yang menyebabkan gangguan pada sistem digital bisnis. Gangguan ini bisa sangat merugikan, mengakibatkan hilangnya pendapatan dan mempengaruhi operasional perusahaan secara keseluruhan.

Kerugian Biaya

Kebocoran data harus segera diinformasikan kepada pelanggan. Ini akan memerlukan biaya yang cukup besar. Selain aspek publikasi, kerugian juga datang dari kegiatan pemulihan seperti analisa dan investigasi, manajemen krisis, perbaikan sistem yang terkena dampak, dan berbagai biaya lainnya. Semua ini menambah beban finansial yang signifikan pada perusahaan yang telah mengalami kebocoran data.

Apa Saja Jenis Ancaman Keamanan Database

Ancaman keamanan database tidak hanya sebatas kebocoran data saja. Jika Anda pernah mendengar istilah human error yang menyebabkan berhentinya operasional bisnis karena gangguan pada bagian tertentu di dalam sistem, itu juga merupakan salah satu ancaman keamanan database. 

Untuk itu, akan kami berikan jenis-jenis ancaman yang melibatkan keamanan database, selengkapnya berikut ini:

1. Ancaman dari Orang Dalam

Ancaman pertama datang dari orang dalam. Ini adalah resiko keamanan yang berasal dari tiga sumber dengan akses istimewa ke database:

  • Insider jahat: Karyawan atau orang dalam yang memiliki niat untuk merusak atau mencuri data.
  • Insider yang lalai: Karyawan yang melakukan kesalahan sehingga membuat database rentan terhadap serangan.
  • Infiltrator: Orang luar yang berhasil mendapatkan akses ke dalam database melalui skema seperti phishing.

Ancaman dari orang dalam ini seringkali menjadi penyebab utama pelanggaran keamanan database, terutama ketika terlalu banyak karyawan diberikan akses istimewa tanpa pengawasan yang ketat.

2. Human Error

Kesalahan selanjutnya adalah human error. Melansir laporan dari IBM sebanyak 49% kasus pelanggaran data terjadi dikarenakan penggunaan kata sandi yang lemah, berbagi kata sandi, dan perilaku pengguna yang tidak bijaksana atau tidak terinformasi. Perilaku-perilaku inilah yang sering kali membuat database lebih rentan terhadap serangan.

3. Eksploitasi Kerentanan Perangkat Lunak Database

Ancaman berikutnya adalah peretas atau hacker, dengan mencari dan menargetkan kerentanan dalam perangkat lunak, termasuk software manajemen database. Vendor software database komersial dan platform open-source biasanya secara rutin mengeluarkan patch keamanan untuk menangani kerentanan ini, tetapi jika patch ini tidak diterapkan dengan segera, risiko pelanggaran data akan meningkat.

4. SQL Injection atau NoSQL

Ancaman spesifik terhadap database ini terjadi ketika penyerang menyisipkan kode berbahaya, seperti SQL atau non-SQL, ke dalam kueri database yang dijalankan oleh aplikasi web atau melalui header HTTP. Sederhananya ibaratkan saja ini seperti menyisipkan pesan rahasia ke dalam formulir online yang seharusnya hanya menerima informasi biasa. Jika organisasi tidak menerapkan praktik pengkodean yang aman dan tidak rutin memeriksa kelemahan sistem, mereka sangat rentan terhadap jenis serangan ini.

5. Malware

Malware adalah perangkat lunak yang dibuat khusus untuk memanfaatkan kerentanan atau menyebabkan kerusakan pada database. Malware dapat masuk melalui perangkat endpoint apa pun yang terhubung ke jaringan database.

6. Serangan pada Cadangan Data

Serangan pada cadangan data biasanya terjadi ketika perusahaan tidak memberikan perlindungan yang sama ketatnya pada server backup mereka seperti yang diterapkan pada database utama. Tanpa perlindungan yang memadai, cadangan data menjadi rentan terhadap serangan, yang bisa sangat merusak, terutama jika data tersebut tidak dilindungi dengan baik.

7. Serangan Denial of Service (DoS dan DDoS)

Pada serangan Denial of Service (DoS), penyerang membanjiri server database dengan begitu banyak permintaan sehingga server tidak dapat lagi menangani permintaan yang sah dari pengguna, sering kali menyebabkan server menjadi tidak stabil atau bahkan crash. Dalam serangan Distributed Denial of Service (DDoS), serangan datang dari banyak server secara bersamaan, membuatnya lebih sulit untuk dihentikan.

Itulah beberapa ancaman secara umum yang sering terjadi di sistem database. Dengan memahami berbagai ancaman ini, organisasi dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi database mereka dari potensi serangan dan pelanggaran data.

Tingkatan Keamanan Database

Selain cara-cara pengamanan di atas, meningkatkan sistem keamanan juga menjadi prioritas utama lainnya. Solusi yang bisa Anda gunakan adalah dengan menetapkan regulasi internal dalam bentuk kontrol dan kebijakan yang tepat untuk akses ke database itu sendiri, seperti; 

  • Kontrol Administratif: Mengatur instalasi, perubahan, dan manajemen konfigurasi database.
  • Kontrol Pencegahan: Mengatur akses, enkripsi, tokenisasi, dan masking data.
  • Kontrol Detektif: Memantau aktivitas database serta menggunakan alat pencegahan kehilangan data untuk mendeteksi dan memperingatkan terhadap aktivitas yang mencurigakan atau tidak biasa.

Penerapan kebijakan keamanan database ini selain berfokus pada akses database, juga harus terintegrasi dengan tujuan bisnis secara keseluruhan, seperti perlindungan kekayaan intelektual, serta kebijakan keamanan siber dan keamanan cloud perusahaan. 

Pastikan tanggung jawab untuk mempertahankan dan mengaudit kontrol keamanan sudah ditetapkan dalam organisasi, dan bahwa kebijakan tersebut selaras dengan kebijakan penyedia cloud dalam perjanjian tanggung jawab bersama. 

Selain itu, program pelatihan dan kesadaran keamanan, serta strategi pengujian penetrasi dan penilaian kerentanan, harus disusun bersandingan untuk mendukung kebijakan keamanan formal yang telah ditetapkan.

Siapa yang Bertanggung Jawab Terhadap Keamanan Database

Mulai dari peran database dalam operasional bisnis, hingga cara menjaga dan meningkatkan keamanannya, ini menjadi tanggung jawab seluruh individu yang berkaitan di lingkungan perusahaan. Jika ada seseorang yang lalai, mungkin saja metode pencegahan yang telah diterapkan tidak berjalan efektif dalam menjaga database. 

Untuk penjelasan lebih jelasnya berikut ini beberapa penanggung jawab utama dalam keamanan database di sebuah perusahaan. 

Administrator Database

Administrator database bertanggung jawab atas pengelolaan dan keamanan database sehari-hari. Mereka harus memastikan bahwa semua langkah keamanan diterapkan dengan benar dan bahwa database berfungsi dengan optimal.

Tim IT

Tim IT bertanggung jawab atas infrastruktur dan keamanan jaringan yang mendukung database. Mereka harus memastikan bahwa sistem dan jaringan aman dari ancaman eksternal dan bahwa backup serta recovery berjalan dengan baik.

Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab atas kebijakan keamanan dan alokasi anggaran untuk keamanan database. Mereka harus memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melindungi data dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Itulah penjelasan secara keseluruhan mengenai keamanan database, mulai dari pengertian hingga siapa yang bertanggung jawab atas keamanan data adalah hal yang penting untuk diperhatikan untuk berjalannya suatu bisnis. 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, dalam mengaplikasikan keamanan database tidak selamanya datang dari sumber daya manusia di dalam perusahaan. Dengan memanfaatkan pihak ketiga seperti administrator database dari Lawencon ini juga dapat membantu Anda memudahkan tiap cara dan proses perlindungannya. 

Rekrut Administrator Database dengan IT Outsource Lawencon

Lawencon Internasional sebagai salah satu konsultan IT menyediakan solusi untuk keamanan database Anda. Lawencon juga bisa menyediakan administrator database profesional yang mampu mengelola, mengamankan, dan memelihara database organisasi.

Kami memberikan solusi ini bukan hanya sekedar layanan biasa, didukung pengalaman serta portofolio dari banyak perusahaan, kami mampu memberikan layanan administrasi database menggunakan Oracle, SQL Server, MySQL, dan lainnya. Tidak hanya sampai disitu, kami juga memiliki kemampuan mendalam mengenai optimasi kinerja database dan backup recovery. Sehingga Anda tidak perlu lagi khawatir soal ancaman-ancaman yang menghantui bisnis Anda. 

Untuk itu, segeralah kelola dan tingkatkan keamanan database Anda bersama Lawencon International. Nikmati pengalaman ketika Anda mendapatkan wawasan secara uptodate dan detail untuk mendukung strategi bisnis. Hubungi kami sekarang juga di sini, dan jangan lewatkan kesempatan solusi lainnya yang dapat meningkatkan pengembangan proyek IT Anda!

Artikel Terkait

Memahami Metode Data Mining dan Tahapannya