Dalam era digital saat ini, data center menjadi komponen vital bagi berbagai perusahaan yang mengelola data dalam jumlah besar.
Pusat data ini adalah tempat di mana berbagai sistem penyimpanan dan komputasi beroperasi untuk memastikan bahwa data yang digunakan bisnis tetap aman, teratur, dan mudah diakses.
Mari kita telaah lebih lanjut tentang definisi, fungsi, jenis-jenis, dan cara kerja data center.
Pengertian Data Center
Data center adalah fasilitas fisik yang digunakan untuk menyimpan data dan aplikasi penting dari suatu perusahaan dalam skala besar.
Bangunan ini berisi berbagai perangkat keras, seperti server, sistem penyimpanan, dan infrastruktur jaringan, yang dirancang untuk mendukung kebutuhan bisnis dalam mengelola data secara aman dan efisien.
Selain itu, pusat data juga memiliki pengaturan suhu dan sistem keamanan yang ketat guna menjaga performa perangkat dan keamanan data yang tersimpan.
5 Fungsi Data Center untuk Jalannya Bisnis
Data center memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting dalam operasional bisnis, di antaranya:
- Penyimpanan Data: Pusat data berfungsi sebagai tempat penyimpanan utama untuk berbagai data dan informasi penting, termasuk database, aplikasi bisnis, dan file multimedia.
- Pengelolaan Jaringan: Selain sebagai penyimpan data, pusat data juga berguna untuk mengelola infrastruktur jaringan guna memastikan data dapat diakses dengan cepat dan stabil.
- Pemulihan Bencana (Disaster Recovery): Sebuah pusat data biasanya memiliki sistem backup dan pemulihan data yang efektif untuk melindungi dari kerugian data akibat bencana atau kegagalan teknis.
- Pengolahan Data: Selain sebagai tempat penyimpanan, data center juga berperan dalam pengolahan data melalui server-server yang ada untuk mendukung operasional sehari-hari.
Baca juga: Penting! 10 Manfaat Data Center Bagi Keamanan Digital
5 Jenis Data Center yang Sering Digunakan
Berbagai jenis data center dikembangkan untuk kebutuhan yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah:
- Colocation Data Center: Merupakan fasilitas yang disewakan oleh penyedia pusat data kepada berbagai perusahaan. Perusahaan akan menyimpan perangkat keras mereka sendiri, tetapi fasilitas seperti daya listrik, pendinginan, dan keamanan disediakan oleh penyedia colocation.
- Cloud Data Center: Fasilitas ini menggunakan teknologi cloud untuk menyimpan dan mengelola data tanpa memerlukan perangkat keras fisik dari perusahaan. Data dapat diakses melalui internet dari mana saja.
- Enterprise Data Center: Dimiliki dan dioperasikan sepenuhnya oleh perusahaan itu sendiri. Pusat data ini biasanya digunakan oleh organisasi besar yang membutuhkan kendali penuh atas infrastruktur mereka.
- Edge Data Center: Lokasinya lebih dekat dengan pengguna akhir untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan akses data.
- Micro Data Center:Pusat data kecil yang mendukung kebutuhan lokal atau bisnis kecil dengan kapasitas terbatas.
Baca juga: 7 Tips Memilih Data Center yang Tepat untuk Keamanan Bisnis
Cara Kerja Data Center
Data center bekerja dengan mengandalkan konektivitas internet yang kuat dan infrastruktur jaringan yang luas.
Server-server di dalam pusat data terhubung melalui router dan switch, yang memungkinkan transfer data antar server dan ke pengguna melalui jaringan publik atau privat.
Pengguna dapat mengakses data ini secara online melalui portal atau aplikasi yang terhubung ke server data center. Pusat data juga dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk mencegah perangkat dari mengalami overheating, serta memiliki pengaturan daya cadangan untuk memastikan operasional tetap berjalan selama pemadaman listrik.
Baca juga: Perbedaan Database, Data Warehouse, Data Mining, dan Data Center