Activity diagram merupakan salah satu diagram penting dalam Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk dapat mempresentasikan aspek dinamis dari suatu sistem.
Pada dasarnya, diagram ini merupakan yang lebih canggih dari flowchart dengan memiliki tujuan untuk memodelkan aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.
Apa itu Activity Diagram?
Activity diagram adalah jenis diagram yang berguna untuk dapat membuat model dari berbagai proses dalam suatu sistem, urutan proses digambarkan secara vertikal.
Diagram ini merupakan pengembangan dari use case dan menunjukkan alur aktivitas yang ditampilkan berupa rangkaian menu atau proses bisnis yang ada dalam sistem tersebut.
Tujuan Activity Diagram
Diagram aktivitas memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut:
- Menjelaskan urutan aktivitas dalam suatu proses.
- Dalam dunia bisnis, digunakan untuk dapat memodelkan urutan dari proses bisnis.
- Dapat mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan proses dalam sebuah sistem.
- Merupakan metode perencanaan yang terstruktur, mirip dengan flowchart atau Data Flow Diagram (DFD).
- Menjelaskan aktivitas yang dilakukan oleh pengguna berdasarkan use case atau diagram yang telah ada sebelumnya.
Komponen dalam Activity Diagram
Berikut penjelasan mengenai komponen yang ada pada activity diagram:
- Start Point (Titik Mulai): Menggambarkan lingkaran hitam kecil yang menandakan sebagai status awal atau titik mulai dari aktivitas dalam sebuah diagram.
- Activity (Aktivitas): Tindakan yang dilakukan pada sistem, biasanya dimulai dengan kata kerja yang menggambarkan sebuah aktivitas.
- Decision (Percabangan): Titik yang menunjukkan kondisi dengan beberapa jalur alternatif dalam sebuah transisi.
- Synchronization: Terdiri dari fork (memecah aktivitas menjadi paralel) dan join (menggabungkan kembali sebuah aktivitas paralel).
- Merge: Menggabungkan alur yang dapat dibagi menjadi ke beberapa bagian.
- Swimlanes: Diagram dibagi ke dalam beberapa bagian menjadi kolom atau baris untuk menunjukkan tanggung jawab objek dalam aktivitas.
- Transition: Dapat menunjukkan alur dari sebuah aktivitas sebelumnya ke aktivitas selanjutnya.
- End State (Notasi Akhir): Simbol bull’s eye menjadi penanda bahwa proses telah selesai.
Elemen pada Activity Diagram
Terdapat beberapa elemen dalam diagram aktivitas, meliputi:
- Activities (Aktivitas). Elemen yang menggambarkan sebuah perilaku utama dalam diagram, berisi simpul dan tepi aktivitas menunjukkan urutan dalam alur kerja.
- Actions (Tindakan). Berfungsi secara unit yang terpisah dalam suatu aktivitas.
- Control Nodes (Simpul Kontrol). Menunjukkan sebuah aliran objek atas ketersediaan turunan dalam pengelompokkan pada titik tertentu.
- Activity Edges (Tepi Aktivitas). Koneksi dapat terarah antar simpul aktivitas yang mengalirkan kontrol dari satu tindakan ke tindakan selanjutnya.
Kapan Harus Menggunakan Activity Diagram?
Diagram aktivitas dalam UML menggambarkan urutan dalam proses yang menunjukkan perilaku sistem yang mirip dengan flowchart, ini mencakup aliran paralel dan alternatif.
Diagram ini memodelkan aliran kontrol dan data antar tindakan, serta berfungsi untuk memodelkan alur kerja, menggambarkan alur kejadian, dan menentukan perilaku operasi dalam berbagai fase proyek.
Tak hanya itu, dapat digunakan sebagai model alur kerja, kebutuhan bisnis, memahami fungsionalitas sistem, dan dapat menyelidiki persyaratan sebuah bisnis.
Contoh Penerapan Activity Diagram
Berikut contoh UML activity diagram yang menjelaskan sebuah gambaran proses pendaftaran mahasiswa baru di universitas.
- Calon mahasiswa bermaksud untuk mendaftar ke universitas.
- Selanjutnya, calon pendaftar dapat menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi.
- Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan formulir yang diajukan.
- Pencatat dapat memastikan formulir telah terisi dengan benar.
- Panitera memberitahukan kepada calon mahasiswa untuk mengikuti presentasi.
- Pencatat membantu mahasiswa untuk mendaftar seminar yang relevan.
- Terakhir, pencatat dapat meminta mahasiswa untuk melakukan pembiayaan semester awal.
Baca lainnya: