Kemajuan era digital dapat mempermudah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam transaksi online yang semakin umum. Namun, ancaman cyber seperti pencurian data, sehingga pebisnis perlu memastikan keamanan data pelanggan.
Cyber security memiliki fungsi untuk melindungi perangkat dan data dari ancaman digital. Simak penjelasan berikut untuk memahami lebih lanjut tentang cyber security.
Apa itu Cyber Security?
Cyber security merupakan upaya perlindungan terhadap sistem yang terhubung ke internet, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan data yang dimiliki.
Praktik cyber security diterapkan baik oleh individu maupun perusahaan agar dapat melindungi sistem dari serangan yang bertujuan mengakses, mengubah, menghapus, atau memeras data sensitif, serta dapat mencegah gangguan terhadap perangkat.
Baca juga: Cyber Security Engineer: Tugas, Skill, Tools, dan Cara Memilihnya
Manfaat dan Fungsi Cyber Security
Fungsi dari cyber security akan optimal jika sistem yang diterapkan sesuai dengan aplikasi atau sistem operasi yang tepat. Berikut adalah fungsi utama dari cyber security.
- Melindungi Data dan Ketersediaan Sistem. Cyber security dapat berfungsi untuk mencegah pencurian, kebocoran, atau kerusakan data sensitif, serta dapat memastikan sistem dan jaringan tetap dapat diakses dan beroperasi dengan lancar.
- Mencegah Gangguan Operasional. Manfaat yang dirasakan ialah dapat menjaga keakuratan dan kelengkapan data, serta dapat melindungi sistem dari serangan yang dapat mengganggu operasi bisnis.
- Membangun Kepercayaan Digital. Dengan keamanan siber yang kuat, pengguna dapat merasa lebih aman dalam melakukan aktivitas online dan berinteraksi dengan sistem digital.
Baca juga: Cara Menjaga Keamanan Database dan Serba-Serbinya
Jenis-Jenis Cyber Security
Terdapat tiga jenis cyber security yang masing-masing memiliki keunggulannya masing-masing.
1. Network Security (Keamanan Jaringan)
Keamanan jaringan dapat berfungsi untuk melindungi lalu lintas data di tengah meningkatnya jumlah pengguna, dengan memperkuat keamanan jaringan. Selain itu, dianggap efektif dalam melindungi aset perusahaan dan memastikan lalu lintas data tetap aman.
2. Information Security (Keamanan Informasi)
Hal ini dapat berfokus untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data sensitif milik perusahaan. Tindakan ini biasanya dapat meliputi enkripsi data, manajemen identitas, kontrol akses, serta dapat menerapkan kebijakan keamanan yang ketat.
3. Application Security (Keamanan Aplikasi)
Keamanan aplikasi dapat mencakup berbagai strategi untuk melindungi aplikasi dari serangan dan kerentanan. Pengujian keamanan, penggunaan kode dari sumber yang terpercaya, serta adanya pembaruan aplikasi secara rutin untuk menjaga keamanan aplikasi.
4. Cloud Security (Keamanan Cloud)
Layanan cloud banyak digunakan untuk menyimpan data penting, tetapi tetap memiliki kerentanan terhadap serangan peretas. Oleh karena itu, keamanan cloud menjadi fokus utama untuk dapat melindungi data yang tersimpan.
5. Operational Security (Keamanan Operasional)
Hal ini dapat mencakup proses dan keputusan untuk dapat melindungi data aset dan adanya akses untuk pengguna terhadap jaringan dan prosedur terkait penyimpanan yang berada di bawah ruang lingkup keamanan operasional.
Baca juga: 5 Tips Memilih Outsource Cyber Security
Ancaman dalam Cyber Security
Setelah mengetahui penjelasan dari cyber security, kamu dapat mengetahui lebih detail mengenai ancaman cyber security yang perlu diwaspadai.
1. Malware
Perangkat lunak berbahaya dapat menyebabkan banyak virus yang merusak data tanpa izin pengguna, worm menyebar melalui jaringan dan merusak. Sementara trojan dapat menyamar sebagai perangkat lunak yang dapat melakukan aktivitas berbahaya.
2. Ransomware
Ransomware merupakan malware yang mengenkripsi file kamu, sehingga tidak dapat diakses tanpa kunci deskripsi. Ancaman ini dapat menyebar melalui email, iklan berbahaya, atau jaringan yang sudah terkompromi dan mengakibatkan kerugian finansial dan data.
3. Phishing
Phishing adalah ancaman yang melibatkan email atau pesan palsu yang mencoba menipu penerima agar memberikan informasi pribadi, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit. Serangan ini sering kali menggunakan email atau situs web yang mirip dengan lembaga keuangan atau layanan online.
4. Serangan DDoS
Dalam serangan DDos bisa membuat komputer atau jaringan tidak bisa merespons permintaan. Biasanya serangan bisa berasal dari banyak komputer dan menyebabkan kehabisan bandwidth dan gangguan koneksi.
5. Man-in-the-Middle
Man in the Middle adalah serangan yang menyusup ke komunikasi antara dua pihak untuk menyadap, memodifikasi, atau mencuri data. Hal Ini dapat terjadi di jaringan tidak aman seperti WiFi publik, di mana penyerang dapat memantau data yang dikirim antara perangkat dan titik akses.
Solusi Pencegahan Serangan Cyber
Terdapat beberapa cara untuk dapat mencegah terjadinya serangan cyber, sebagai berikut.
1. Edukasi Pengguna
Memberikan pelatihan tentang keamanan cyber, termasuk cara mengenali phising, menggunakan kata sandi yang kuat, dan keamanan lainnya untuk dapat mengurangi risiko serangan.
2. Menerapkan Multi-Factor Authentication (MFA)
Mengaktifkan MFA dapat menambahkan lapisan perlindungan tambahan dengan memerlukan lebih dari sekedar kata sandi untuk dapat mengakses akun atau sistem untuk membantu melindungi dari akses yang tidak sah.
3. Backup Data Secara Berkala
Dalam era digital saat ini, data sangat berharga untuk perusahaan, dengan melakukan backup secara rutin dapat memungkinkan pemulihan data yang hilang akibat serangan atau kerusakan sistem, serta dapat melindungi informasi yang penting.
Nah, itulah informasi penting mengenai cyber security, termasuk berbagai jenis ancaman dan solusi untuk meningkatkan perlindungan agar tetap aman dari risiko yang ada.