Read Time: 6 minute(s)

Scrum Master vs Agile Coach: Apa Perbedaanya?

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Scrum Master vs Agile Coach Apa Perbedaanya
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Semakin banyak perusahaan yang beralih menggunakan pendekatan agile untuk meningkatkan produktivitas, fleksibilitas, serta kepuasan pelanggan. Akan tetapi, dalam penerapan agile terdapat 2 peran penting yakni scrum master dan agile coach. 

Keduanya memiliki peran dan fungsi dalam mendukung efektivitas pendekatan agile dengan cara kerja yang berbeda. Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam, artikel ini akan menjelaskan pengertian scrum master dan agile coach, studi kasus scrum master dan agile coach, fungsi scrum master dan agile coach, serta tabel perbedaan dari keduanya.

Pengertian Scrum Master 

Scrum master adalah orang yang membantu tim pengembangan agar pekerjaan mereka lebih teratur, fokus, dan bebas dari hambatan. Scrum master tidak bisa disebut sebagai atasan atau manager, melainkan pendamping kerja yang memastikan tim dapat bekerja dengan lancar dan baik. 

Baca juga : Apa Itu Scrum Master? Tugas, Skill, Manfaat, Roadmap, dan Gajinya

Scrum master bertindak sebagai servant leader untuk memudahkan tim dalam mengatasi hambatan dan menciptakan lingkup kerja yang positif. Dengan kata lain, scrum master merupakan penjaga sebuah proses scrum agar tim tetap berjalan sesuai jalur, tidak terganggu dengan hal-hal eksternal, serta mampu mencapai tujuan dengan lancar. 

Studi Kasus Scrum Master

Pada perusahaan multinasional, peranan scrum master pada anggota tim pengembangan selama 3 sampai 5 bulan menghasilkan peran kepemimpinan yang baik terutama pada aspek psikologis tim. Sementara itu, peran yang berkaitan dengan produk lebih banyak dikerjakan oleh tim pengembangan. 

Pada studi kasus ini, scrum master berperan penting selama masa transisi pada tim yang belum sepenuhnya dapat mengatasi permasalahan. Scrum master menjadi pendorong tim untuk beradaptasi dengan ritme kerja, membangun budaya kolaborasi yang baik, sampai dengan memastikan praktik scrum berjalan dengan lancar. 

Studi kasus tersebut berdasarkan riset Robert Bosch GmbH

Fungsi Scrum Master

Setelah mengetahui pengertian dan studi kasus scrum master, berikut ini 5 fungsi dari scrum master yang wajib Anda ketahui.

1. Menjaga Fokus Tim

Scrum master memastikan tim mengerjakan tugasnya sesuai dengan prioritas dan tidak terganggu dengan hal-hal lain di luar pekerjaan utama. Hal ini membantu tim untuk tetap fokus dan tidak mudah terdistraksi oleh permintaan lainnya. 

2. Impediment Remover

Apabila tim menemukan kesulitan pada pengerjaannya, maka scrum master bertugas untuk mencari solusi. Baik solusi teknis maupun koordinasi dengan tim lain untuk mengatasi masalah tersebut dengan cepat.

3. Coach dan Mentor Tim

Scrum master memberikan pengarahan mengenai cara kerja teratur, seperti bagaimana tim membagi tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing. Hal ini tentu membantu tim menjaga tempo kerja dengan lebih baik. 

4. Penghubung dengan Pihak Luar

Saat tim mendapatkan permintaan dadakan dari atasan atau divisi lain, scrum master dapat melindungi tim dari permintaan tersebut. Hal ini memastikan tim tetap fokus pada fokus utama, sekaligus menjadi penghubungan komunikasi tim agar tetap selaras.

5. Mendorong Peningkatan Berkelanjutan

Setelah satu periode kerja selesai dengan baik, scrum master juga bertanggung jawab untuk memimpin sesi evaluasi untuk memantau hal-hal yang bisa diperbaiki pada pengerjaan selanjutnya. Hal ini membantu tim untuk terus berkembang dengan pengarahan yang jelas dan terstruktur. 

Pengertian Agile Coach

Berbeda dengan scrum master, agile coach memiliki peran yang lebih luas dan strategis. Agile coach merupakan pendamping perusahaan untuk melakukan transformasi agile secara menyeluruh, baik pada tingkat tim maupun perusahaan. Agile coach tidak hanya bekerja dengan anggota tim, namun juga kepada manajer, direktur, dan eksekutif perusahaan. 

Agile coach membantu menciptakan budaya agile, mengajarkan prinsip-prinsip fleksibilitas dan kolaborasi, sampai dengan memastikan strategi perusahaan tetap sejalan dengan cara kerja tim di lapangan. Jika scrum master bekerja dari bawah ke atas bersama dengan tim, sementara agile coach bekerja dari atas ke bawah bersama pihak manajemen untuk mendorong perusahaan besar pada perusahaan. 

Studi Kasus Agile Coach

Melalui 19 wawancara mendalam dengan agile coach dari 10 perusahaan berbeda, riset tersebut menemukan bahwa perusahaan mengalami kesulitan besar saat menerapkan pendekatan agile. Tantangan utama sebelum melibatkan agile coach adalah resistensi terhadap perubahan, budaya kerja yang kaku, sampai lemahnya penyelarasan antara strategi bisnis dengan praktik yang diterapkan. 

Hambatan ini tentu saja memberikan dampak pada penerapan agila yang terhenti pada level tim tanpa memberikan dampak nyata bagi perusahaan secara keseluruhan. Hasil penerapan agile coach pada 10 perusahaan tersebut menunjukkan perubahan signifikan pada tingkat tim maupun perusahaan itu sendiri. Dampak positif terlihat pada perusahaan yang melibatkan agile coach, seperti restrukturisasi perusahaan dan pengembangan budaya kolaboratif. 

Studi kasus tersebut berdasarkan riset Hoda, Salleh, dan Grundy

Fungsi Agile Coach

Setelah memahami pengertian dan penerapan dari studi kasus mengenai agile coach, berikut ini beberapa fungsi agile coach yang perlu Anda kenali lebih dalam.

1. Mendorong Transformasi Budaya Perusahaan

Agile coach mampu mengubah pola pikir karyawan dan manajemen agar lebih adaptif, kolaboratif, dan terbuka terhadap perubahan. Transformasi budaya ini cukup krusial tanpa perubahan mindset. Praktik agile hanya akan menjadi formalitas yang tidak memberikan hasil secara maksimal.

2. Membangun Strategi Implementasi Agila

Agile coach memudahkan perusahaan untuk menyusun strategi implementasi agile pada berbagai departemen. Agile coach mampu menilai kondisi perusahaan, menganalisis hambatan, dan merancang roadmap untuk menerapkan agile sesuai dengan kebutuhan bisnis.

3. Meningkatkan Kolaborasi Antar Tim & Departemen

Agile coach membantu mengurangi hambatan seperti pemisahan antar departemen atau tim yang bekerja individu tanpa koordinasi lebih baik dengan membentuk pola kerja lintas fungsi. Hal ini membantu pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dengan hasil kerja yang selaras dengan tujuan perusahaan. 

4. Meningkatkan Kinerja dan Efisiensi Tim

Agile coach mendampingi tim dalam menerapkan praktik agile, seperti Kanban, scrum, dan SAFe (scaled agile framework). Pendampingan ini tidak hanya untuk meningkatkan kecepatan kerja, namun juga untuk memperbaiki kualitas hasil kerja tim untuk terbiasa dalam melakukan evaluasi berkelanjutan. 

5. Mediator antara Tim dan Manajemen 

Salah satu tantangan utama dalam penerapan agile adalah kesenjangan komunikasi antara tim operasional dengan manajemen eksekutif perusahaan. Agile coach berfungsi sebagai penghubung yang menjelaskan kebutuhan tim kepada manajemen sekaligus memastikan strategi perusahaan diterjemahkan ke dalam aktivitas harian tim. 

6. Mengembangkan Kompetensi Individu dan Tim

Agile coach juga membantu mengembangkan soft skill dan hard skill anggota tim. Seperti keterampilan komunikasi, problem solving, sampai dengan leadership kolaboratif untuk memastikan setiap individu mampu berkontribusi maksimal dalam penerapan agile. 

Baca juga: 10 Metode Pengembangan Sistem Paling Populer

Tabel Perbedaan Scrum Master & Agile Coach

Berikut ini adalah tabel perbedaan keseluruhan dari scrum master dan agile coach yang wajib Anda ketahui.

AspekScrum MasterAgile Coach
Fokus PeranFokus pada satu tim scrum Fokus pada perusahaan secara keseluruhan
Lingkup TugasMendampingi satu timMembimbing beberapa tim
Tujuan UtamaMembantu tim bekerja sesuai kerangka kerja scrumMeningkatkan kolaborasi, efisiensi, dan budaya agile di seluruh perusahaan
Skala PengaruhLebih kecil dan terbatas pada tim & proyek tertentuLebih besar dan mencakup lintas tim dan level perusahaan
Peran dalam BudayaMendorong tim untuk beradaptasi dengan pola kerja agileMengubah mindset perusahaan untuk transformasi agile
Skill yang DibutuhkanFasilitas tim, menghilangkan hambatan, dan memahami scrum frameworkCoaching perusahaan, manajemen perubahan, leadership, dan strategi agile skala besar
Contoh OutputSprint backlog berjalan lancar dan hambatan tim terselesaikanBudaya kolaborasi meningkat, time-to-market lebih cepat, dan kepuasan pelanggan lebih tinggi

Optimalkan Perkembangan Transformasi Digital Bersama Lawencon!

Dengan memahami secara jelas perbedaan keduanya, perusahaan dapat memastikan kebutuhan kerangka kerja tersebut dengan kebutuhan perusahaan saat ini. Baik scrum master dan agile coach memiliki kesamaan dalam membantu perusahaan untuk berkembang secara efektif dengan hasil yang signifikan. 

Menggunakan jasa outsourcing membantu perusahaan memperoleh tenaga ahli berpengalaman tanpa harus melewati proses rekrutmen panjang. Percayakan kebutuhan Anda bersama Lawencon untuk mendapatkan tenaga profesional dalam bidang agile, baik scrum master maupun agile coach. 

Segera konsultasikan kebutuhan scrum master dan agile coach bersama Lawencon dan optimalkan peningkatan produktivitas, mengurangi hambatan kerja, dan mempercepat keberhasilan transformasi agile. 

Artikel Terkait