Dalam beberapa tahun terakhir, IT outsourcing telah menjadi strategi populer di kalangan perusahaan besar.
Tidak hanya membantu menekan biaya, tetapi juga memungkinkan perusahaan fokus pada inovasi dan pengembangan inti bisnis.
Menariknya, tren ini tidak hanya terjadi di perusahaan startup atau menengah, tetapi juga pada raksasa global dengan miliaran dolar aset.
Lalu, perusahaan besar mana saja yang tercatat sukses memanfaatkan IT outsourcing?
Simak artikel berikut untuk melihat daftarnya!
Pengertian IT Outsourcing
IT Outsourcing adalah praktik di mana perusahaan menggunakan penyedia layanan eksternal untuk mengelola berbagai kebutuhan teknologi informasi.
Layanan ini bisa mencakup pengembangan aplikasi, manajemen infrastruktur, hingga solusi berbasis cloud.
Melalui outsourcing, perusahaan dapat memilih mitra yang sesuai untuk menyusun strategi teknologi, menandatangani kontrak kerja sama, hingga memastikan layanan berjalan sesuai standar.
Tujuannya adalah membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara perusahaan dan penyedia layanan.
Selain itu, IT Outsourcing memberikan banyak manfaat, mulai dari menekan biaya operasional, mempercepat waktu peluncuran produk atau layanan, hingga memanfaatkan keahlian dan teknologi terbaru yang dimiliki vendor tanpa harus melakukan investasi besar secara internal.
Baca juga: IT Outsourcing: Pengertian, Keuntungan, dan Siapa yang Bayar Gajinya
Jenis-Jenis IT Outsourcing
Dalam praktiknya, IT outsourcing terbagi menjadi beberapa jenis yang bisa dipilih sesuai kebutuhan perusahaan.
Berikut ini beberapa jenisnya:
1. Full Outsourcing
Perusahaan menyerahkan seluruh operasional IT kepada vendor eksternal, mulai dari infrastruktur, aplikasi, dukungan pengguna, hingga keamanan.
2. Selective Outsourcing
Hanya sebagian layanan IT yang dialihkan ke vendor, misalnya pengembangan software atau manajemen jaringan, sementara bagian lain tetap dikelola internal.
3. Function-Specific Outsourcing
Perusahaan fokus meng-outsource fungsi tertentu saja, seperti manajemen database, layanan helpdesk, atau software testing.
4. Offshore Outsourcing
Layanan IT dikelola oleh vendor di luar negeri. Model ini banyak dipilih untuk menekan biaya dan memanfaatkan keahlian global.
5. Onshore Outsourcing
Perusahaan bekerja sama dengan vendor yang berada di dalam negeri. Keunggulannya ada pada kontrol yang lebih mudah serta kualitas layanan yang lebih terjaga.
Mengapa Banyak Perusahaan Besar Menggunakan IT Outsourcing?
IT outsourcing tidak hanya populer di kalangan perusahaan menengah, tetapi juga banyak digunakan oleh perusahaan besar.
Alasannya bukan sekadar soal penghematan biaya, melainkan juga strategi untuk meningkatkan daya saing bisnis.
Beberapa alasan utamanya antara lain:
1. Efisiensi Biaya Operasional
Dengan outsourcing, perusahaan dapat memangkas biaya perekrutan, pelatihan, gaji, hingga infrastruktur IT. Model ini mengubah biaya tetap menjadi biaya variabel karena perusahaan hanya membayar layanan sesuai kebutuhan.
2. Fokus pada Bisnis Inti
Fungsi IT yang bersifat operasional bisa dialihkan ke vendor, sehingga manajemen dan tim internal dapat lebih fokus pada inovasi, pengembangan produk, dan strategi pertumbuhan bisnis.
3. Akses ke Talenta dan Keahlian Global
Outsourcing memberi akses cepat ke tenaga ahli di bidang khusus seperti AI, cloud computing, atau keamanan siber. Dengan begitu, perusahaan bisa memanfaatkan keahlian global tanpa perlu bersaing ketat dalam perekrutan atau berinvestasi besar dalam pelatihan internal.
4. Fleksibilitas dan Skalabilitas Tinggi
Outsourcing memungkinkan perusahaan menyesuaikan kapasitas tim IT sesuai kebutuhan bisnis. Skala tim dapat ditambah atau dikurangi dengan cepat tanpa proses rekrutmen atau PHK yang rumit.
5. Akselerasi Inovasi dan Transformasi Digital
Mitra outsourcing biasanya menguasai teknologi terbaru. Dengan bekerja sama, perusahaan dapat lebih cepat mengadopsi inovasi dan mempercepat transformasi digital tanpa membangun semuanya dari awal.
6. Pengurangan dan Pembagian Risiko
Vendor outsourcing umumnya memahami regulasi dan standar keamanan, sehingga risiko terkait kepatuhan hukum, keamanan data, hingga investasi teknologi dapat diminimalkan atau dibagi bersama.
Baca juga: Checklist Sebelum Memilih IT Outsourcing yang Wajib Anda Ketahui!
10 Contoh Perusahaan Besar yang Menggunakan IT Outsourcing
Banyak perusahaan besar di Indonesia maupun dunia memanfaatkan IT outsourcing untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan inovasi digital.
Berikut adalah 10 contoh perusahaan yang sukses menerapkan strategi ini sebagai bagian dari transformasi bisnis mereka.
1. PT Pertamina (Persero)
Sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia, Pertamina menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam operasionalnya.
Sejak 2018, Pertamina menjalankan program Transformasi Digital, salah satunya melalui Digitalisasi SPBU yang memantau distribusi BBM secara real-time. Program ini terbukti mampu menghemat subsidi hingga Rp53,5 triliun pada 2022 dan menciptakan value creation sebesar US$441 juta.
Untuk mendukung transformasi ini, Pertamina menggandeng mitra global seperti Microsoft dalam penyediaan layanan cloud, analitik data, dan kecerdasan buatan (AI).
Strategi IT outsourcing ini membantu Pertamina membangun platform data terpusat yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data, sekaligus memastikan operasional berskala nasional berjalan lebih efisien dan modern.
2. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, BCA terus berinovasi melalui pemanfaatan teknologi digital.
Untuk meningkatkan efisiensi dan menghadirkan layanan yang lebih gesit, BCA menggandeng Microsoft dengan memanfaatkan platform Microsoft Azure.
Melalui strategi IT outsourcing berbasis cloud (Platform-as-a-Service), BCA berhasil menyediakan Mobile Learning bagi karyawan tanpa perlu membangun infrastruktur sendiri.
Dengan begitu, tim internal dapat fokus pada pengembangan aplikasi bernilai tambah, sementara kebutuhan infrastruktur dikelola oleh mitra global.
Langkah ini menunjukkan bagaimana BCA menggunakan outsourcing untuk memperkuat kapabilitas internal, menghemat biaya, sekaligus memastikan layanan IT yang aman, andal, dan mudah ditingkatkan skalanya.
3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom tidak hanya mengandalkan kekuatan internal, tetapi juga aktif memanfaatkan IT outsourcing untuk mempercepat transformasi digitalnya.
Contohnya, Telkomsel sebagai anak usaha Telkom bermitra dengan Accenture dan SAP sejak 2017 untuk membangun serta memodernisasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP).
Keputusan ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki sumber daya yang besar, Telkom tetap membutuhkan dukungan mitra global yang memiliki keahlian khusus dalam teknologi canggih.
Dengan memanfaatkan outsourcing, Telkom dapat fokus pada pengembangan layanan inti sekaligus memastikan bahwa proses internalnya dikelola dengan standar terbaik.
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Sebagai bank BUMN dengan jaringan terluas di Indonesia, BRI menghadapi tantangan besar dalam mengelola infrastruktur digital yang andal dan aman.
Untuk mendukung jutaan transaksi harian, BRI menggandeng Cisco melalui solusi Application Centric Infrastructure (ACI).
Kemitraan ini termasuk layanan profesional dan managed services yang memungkinkan BRI membangun jaringan yang lebih gesit, aman, dan terintegrasi.
Dengan strategi IT outsourcing ini, BRI mampu mempercepat peluncuran layanan perbankan digital, meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus menjaga keamanan data nasabah di seluruh Indonesia.
5. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero)
Sebagai penyedia listrik terbesar di Indonesia, PLN kini tidak hanya fokus pada pasokan energi, tetapi juga tengah melakukan transformasi menuju perusahaan infrastruktur digital.
Tantangan terbesar PLN adalah mengelola jaringan listrik yang kompleks sekaligus mengembangkan layanan baru seperti smart home, ekosistem kendaraan listrik, hingga energi terbarukan.
Untuk mempercepat transformasi ini, PLN memanfaatkan jasa IT outsourcing dengan menggandeng Huawei sebagai mitra strategis.
Melalui kolaborasi ini, Huawei tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga mendukung perencanaan, operasional, hingga pembangunan kapabilitas digital PLN.
Alih daya ini memungkinkan PLN tetap fokus pada bisnis intinya di sektor ketenagalistrikan, sambil memperkuat kompetensi digital melalui transfer pengetahuan dan inovasi bersama.
Strategi ini membuktikan bahwa penggunaan IT outsourcing dapat menjadi kunci penting dalam modernisasi infrastruktur sekaligus membuka peluang bisnis baru di era digital.
Baca juga: 5 Perusahaan Jasa Outsource Programmer Terbaik di Indonesia
6. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) memanfaatkan IT outsourcing melalui kemitraan strategis dengan Accenture untuk membangun platform AI cloud berdaulat.
Langkah ini bertujuan mendukung transformasi digital Indonesia sekaligus memastikan keamanan dan kedaulatan data tetap terjaga di dalam negeri.
Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana outsourcing dapat menjadi aliansi strategis, menggabungkan infrastruktur telekomunikasi IOH dengan keahlian teknologi global Accenture untuk memperkuat kemandirian digital Indonesia.
7. Google
Google (Alphabet Inc.) menggunakan IT outsourcing untuk mengelola berbagai fungsi non-inti seperti infrastruktur IT, quality assurance perangkat lunak, pemeliharaan sistem, hingga layanan dukungan pelanggan.
Strategi ini membantu Google mengakses talenta global, mengoptimalkan biaya, serta memungkinkan tim internal fokus pada inovasi utama di bidang pencarian, AI, dan komputasi awan.
Hasilnya, Google mampu menjaga operasi global 24/7, meluncurkan layanan baru dengan cepat, dan tetap mempertahankan profitabilitas jangka panjang.
8. Apple
Apple mengandalkan outsourcing terutama pada proses manufaktur dan perakitan perangkat keras seperti iPhone, iPad, dan Mac melalui mitra besar seperti Foxconn dan Pegatron.
Strategi ini memungkinkan Apple fokus pada kekuatan intinya, yaitu desain produk, pengembangan software, dan branding.
Dengan cara ini, Apple dapat menekan biaya produksi, menjaga kualitas tinggi, serta cepat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar, sekaligus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin inovasi global.
9. Alibaba
Pada masa awal berdiri, Alibaba mengalihdayakan pengembangan platform e-commerce intinya ke perusahaan di Amerika Serikat karena saat itu Tiongkok masih kekurangan talenta pengembang berpengalaman.
Strategi ini memungkinkan Jack Ma dan tim fokus pada strategi bisnis serta membangun jaringan pedagang, sementara pihak eksternal menangani aspek teknis.
Keputusan tersebut terbukti krusial karena menjadi fondasi kesuksesan Alibaba hingga mampu berkembang menjadi raksasa e-commerce global.
10. WhatsApp
Seperti Alibaba, WhatsApp mengalihdayakan pengembangan aplikasinya ke pengembang di Eropa Timur karena keterbatasan modal pada masa awal beroperasi.
Dengan dana awal yang kecil, strategi ini memberi akses ke talenta berkualitas dengan biaya lebih rendah dibandingkan Silicon Valley.
Hasilnya, WhatsApp berhasil membangun aplikasi yang andal dan skalabel, yang kemudian mendorong pertumbuhan pesat hingga akhirnya diakuisisi Facebook senilai $19 miliar.
Terapkan Strategi IT Outsourcing yang Terbukti Sukses Bersama Lawencon
Dari berbagai contoh perusahaan besar, Anda bisa melihat bahwa IT outsourcing terbukti mampu mendorong efisiensi, keamanan, dan inovasi digital.
Kabar baiknya, strategi ini tidak hanya bisa diterapkan oleh perusahaan raksasa, tetapi juga oleh bisnis di berbagai skala.
Lawencon siap menjadi mitra Anda dalam membangun solusi IT yang andal dan sesuai kebutuhan.
Dengan dukungan tim profesional, bisnis Anda bisa lebih fokus pada tujuan utama tanpa terbebani urusan teknis.
Mulai Perjalanan Outsourcing Anda Sekarang!