Kecerdasan buatan atau bisa disebut juga dengan Artificial intelligence menjadi terobosan terbaik di dunia teknologi saat ini. Kehadirannya mampu memberikan efisiensi dan efektivitas dalam banyak hal, salah satunya adalah produktivitas kerja.
Banyak platform teknologi telah mengembangkan kecerdasan buatannya sendiri. Salah satu contoh yang sering digunakan oleh banyak orang adalah ChatGPT. Inovasi ini mampu memberikan berbagai kemudahan seperti menyediakan informasi, memberikan rekomendasi, menerjemahkan teks, dan masih banyak lagi.
Namun kecerdasan buatan tidak hanya terpaku pada satu jenis teknologi saja melainkan juga banyak yang lainnya.
Lantas apa sih sebenarnya kecerdasan buatan itu? Seberapa penting teknologi satu ini,dan bagaimana penerapannya dibanyak bidang. Simak penjelasan berikut ini, untuk mengetahuinya secara lebih lanjut!
Mengenal Kecerdasan Buatan
AI (Artificial Intelligence) atau dapat disebut juga dengan kecerdasan buatan merupakan teknologi yang memungkinkan perangkat komputer menerapkan simulasi kecerdasan, sehingga perangkat tersebut dapat berpikir layaknya manusia.
Tujuan utama diciptakannya kecerdasan buatan adalah untuk menciptakan teknologi yang mampu melakukan aktivitas berpikir manusia seperti belajar, penalaran, pengambilan keputusan, dan evaluasi diri.
Biasanya, perangkat yang memiliki teknologi AI memungkinkan mereka melakukan salah satu atau bahkan lebih di antara empat hal berikut, antara lain adalah;
- Sistem bertindak sebagai manusia
- Sistem berpikir seperti manusia
- SIstem berpikir secara rasional
- Sistem bertindak secara rasional
Cara Kerja Kecerdasan Buatan
Teknologi yang dapat bertindak seperti manusia tentunya memiliki sistem dan cara kerja yang kompleks. Hal ini guna mendukung teknologi tersebut mencapai tujuan utamanya untuk meniru kemampuan berpikir manusia.
AI bekerja dengan memanfaatkan data yang masuk ke dalam program data tersebut nantinya akan diidentifikasi dan dianalisa berdasarkan pola serta hubungannya.
Setelah itu AI akan memberikan keputusan atau kesimpulan berdasarkan data yang telah dipelajarinya.
Berdasarkan hal tersebut maka secara garis besar, dapat dikatakan bahwa semakin banyak AI berlatih, kemampuannya akan semakin meningkat.
Baca juga: Robotic Process Automation (RPA): Pengertian, Cara Kerja, dan Keuntungannya
Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan
Setelah mengetahui cara kerjanya, AI juga dikategorikan menjadi empat jenis yang memiliki fungsi dan kemampuannya masing-masing. Keempat jenis tersebut antara lain adalah:
1. Reactive Machine
Jenis AI pertama dan memiliki kemampuan paling dasar adalah reactive machine. Kecerdasan buatan ini mampu merespon berbagai tindakan yang diinstruksikan.
Namun, jenis satu ini tidak dapat menyimpan memori dan belajar berdasarkan hal tersebut.
Sederhananya, jenis teknologi kecerdasan buatan satu ini tidak memiliki tingkat fungsionalitas yang memadai, hanya mampu melakukan pekerjaan yang sifatnya spesifik.
2. Limited Memory
Jenis selanjutnya adalah limited memory, yang mampu menyimpan serta memanfaatkan pengalaman dari instruksi atau pengalaman sebelumnya.
Informasi ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan keputusan di kemudian hari. Semakin banyak data atau pengalaman yang teknologi ini pelajari maka hasilnya akan semakin akurat.
Salah satu contoh penerapan jenis kecerdasan buatan ini adalah fitur self drive pada mobil. AI mampu mengidentifikasi berbagai macam hal seperti kecepatan, pergerakan, dan lain sebagainya.
Sehingga mobil mampu menentukan kapan harus melakukan pengereman, menyalip, ataupun berbelok tanpa adanya campur tangan pengemudi.
3. Theory of Mind
Theory of mind merupakan jenis AI yang belum eksis hingga saat ini.
Jenis teknologi kecerdasan buatan ini tidak hanya mampu meniru cara pikir manusia, tapi juga memungkinkan teknologi memiliki kecerdasan sosial emosional.
Sehingga AI ini dapat berinteraksi serta memahami emosi berdasarkan perilaku manusia.
4. Self-Awareness
Sama halnya dengan theory of mind, jenis AI self awareness juga belum eksis saat ini.
Perbedaan yang paling mendasar dari jenis satu ini dibandingkan kecerdasan buatan lainnya adalah tingkat kesadarannya sudah sebanding dan seperti manusia sesungguhnya.
Contoh termudah untuk ditemukan dalam penerapan jenis ini di dunia, yaitu teknologi yang diciptakan oleh karakter fiksi Tony Stark bernama jarvis.
Baca juga: 15 Contoh Cloud Computing di Era Modern
Penerapan dan Contoh Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Sehari-hari
TIdak perlu memusingkan tentang jenis AI yang belum hadir saat ini.
Sekarang penerapan kecerdasan buatan sudah banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan tulisan, campaign, skrip konten, dan lain sebagainya.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut ini beberapa contoh penerapan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Asisten Virtual
Software AI seperti Google Assistant, Siri (Apple), dan Alexa (Amazon) dapat membantu berbagai tugas harian seperti mengatur jadwal, mengirim pesan, mencari informasi, dan mengontrol smart-home system.
Dengan perintah suara, pengguna dapat dengan mudah menyelesaikan banyak tugas tanpa perlu menggunakan tangan.
2. Manajemen Tugas dan Produktivitas
Aplikasi seperti Todoist dan Microsoft To Do menggunakan AI untuk membantu pengguna mengelola tugas mereka dengan lebih efisien.
Fitur-fitur seperti penjadwalan cerdas, pengingat otomatis, dan analisis produktivitas membantu pengguna tetap terorganisir dan fokus pada prioritas mereka.
3. Komunikasi dan Kolaborasi
Grammarly adalah contoh alat AI yang membantu meningkatkan kualitas komunikasi tertulis.
Alat ini memeriksa tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan, serta memberikan saran untuk meningkatkan kejelasan (clarity) dan profesionalisme tulisan.
Ini sangat berguna bagi pelajar, penulis, dan profesional dalam berbagai bidang.
4. Pembelajaran dan Pengembangan Diri
Platform seperti Duolingo menggunakan AI untuk membantu pengguna belajar bahasa baru dengan cara yang interaktif dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka.
AI menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan kinerja pengguna, memastikan proses belajar yang lebih efektif dan menyenangkan.
5. Kesehatan dan Kebugaran
Aplikasi kesehatan seperti MyFitnessPal dan Fitbit menggunakan AI untuk melacak aktivitas fisik, pola makan, dan tidur pengguna.
Dengan analisis data yang cerdas, aplikasi ini memberikan saran yang dipersonalisasi untuk membantu pengguna mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran mereka.
6. Navigasi dan Transportasi
Google Maps dan Waze menggunakan AI untuk memberikan rute tercepat dan informasi lalu lintas real-time.
AI juga digunakan dalam aplikasi ride-sharing seperti Uber dan Lyft untuk mengoptimalkan penjemputan dan pengantaran, serta memperkirakan waktu tiba dengan lebih akurat.
Sudah Paham Mengenai Kecerdasan Buatan?
Itulah pembahasan mengenai kecerdasan buatan, AI merupakan kecerdasan buatan yang dibuat untuk meniru cara berpikir manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Penerapan AI dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, masyarakat dapat merasakan manfaat dari teknologi ini dalam meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan produktivitas.
AI tidak hanya membantu menyelesaikan tugas-tugas harian menjadi lebih mudah, tetapi juga membantu kita untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting dan bermakna.
Namun perlu juga diingat bahwa terlalu bergantung pada teknologi ini akan menghilangkan kemampuan teknis seseorang.
Selain Itu, jika penerapannya tidak dibarengi dengan lapangan kerja baru, teknologi ini dapat menggantikan banyak bidang pekerjaan sehingga meningkatkan angka pengangguran.
Jadi, manfaatkanlah teknologi AI secukupnya guna membantu proses inovasi dan efisiensi agar hasilnya jauh lebih maksimal.