HTTP status code mungkin tampak seperti sekumpulan angka dan kata, tetapi sebenarnya kode-kode ini dapat menggambarkan kondisi dan kualitas dari halaman website.
Setiap kode memiliki arti spesifik yang berbeda-beda. Terdapat berbagai jenis kode error yang dikelompokan untuk memberi petunjuk penting dalam menyelesaikan masalah.
Pada artikel ini akan membahas lebih detail makna dari HTTP status code dan jenis-jenisnya.
Apa Itu HTTP Status Code?
HTTP status code merupakan kode numerik yang dikirimkan oleh server web sebagai respon tanggapan atas permintaan dari klien yang biasanya terdiri dari tiga angka yang memiliki arti berbeda-beda. Ketika permintaan dikirimkan ke server maka akan merespons dengan kode status yang menunjukkan hasil dari permintaan tersebut.
HTTP status code umumnya muncul ketika server gagal memproses permintaan, sehingga browser tidak dapat menampilkan konten yang diminta. Kode-kode ini sering kali dikenal sebagai kode error internet dan jenisnya bervariasi tergantung pada masalah yang terjadi.
Kumpulan Kode Error yang Muncul di Website
Berikut ini 5 jenis kode internet yang sering dijumpai.
Kode 1xx – Informational Respons
Pada kategori ini, klien diberi tahu bahwa server telah menerima permintaan dan sedang memprosesnya. Kode ini menunjukkan bahwa server telah menerima permintaan dan akan mengirimkan lebih banyak informasi setelah proses selesai.
- 100 Continue, kode ini menandakan bahwa server telah menerima header permintaan dan klien untuk melanjutkan dengan mengirimkan isi (body) pesan.
- 101 Switching Protocols, server telah memenuhi permintaan dari user agent untuk beralih ke protokol yang berbeda, memungkinkan respons dikirim dengan lebih efisien.
Kode 2xx – Success
- 200 OK, kode status ini menunjukkan bahwa permintaan HTTP berhasil untuk diproses. Server dapat mengirimkan resource yang akan diminta, sehingga halaman web dapat berjalan dengan normal.
- 201 Created, kode ini menandakan bahwa permintaan berhasil diproses dan server telah membuat resource baru yang akan dikirimkan dalam respons.
- 202 Accepted, kode ini menunjukkan bahwa permintaan dari klien telah diterima oleh server, tetapi belum diproses sepenuhnya dan sedang dalam antrian, tetapi tidak ada jaminan pemrosesan dapat berhasil.
- 203 No Content, kode ini dapat menunjukkan bahwa server berhasil untuk memproses permintaan dan biasanya tidak ada konten yang dikirimkan.
Baca juga: 10 Contoh Website Company Profile Inspiratif
Kode 3xx – Redirection
- 300 Multiple Choices, kode ini menunjukkan bahwa user agent dapat memilih salah satu dari beberapa resource yang tersedia. Biasanya muncul ketika ada beberapa opsi file atau ketidakjelasan dalam permintaan.
- 301 Moved Permanently, kode ini muncul dengan redirect permanen yang menginformasikan resource telah dipindahkan secara permanen ke URL baru.
- 302 Found (Moved Temporarily), kode ini meminta browser untuk tetap menggunakan URL lama untuk permintaan berikutnya.
- 303 See Other, menunjukkan pengalihan ke halaman lain, bukan ke resource yang baru diupload, dan dapat diakses dengan metode GET request.
- 304 Not Modified, server memberi tahu bahwa resource belum berubah sejak disimpan dalam cache, sehingga browser dapat menggunakan cache lokal, mempercepat loading halaman.
Kode 4xx – Clients Errors
- 400 Bad Request, kode ini menunjukkan adanya masalah di sisi klien yang dapat menyebabkan permintaan tidak valid untuk diproses.
- 401 Unauthorized, server tidak dapat memproses permintaan karena kredensial autentikasi yang diberikan tidak valid.
- 402 Payment Required Error, kode ini direncanakan untuk sistem pembayaran digital di masa depan, tetapi rencana tersebut tidak terlaksana.
- 404 Not Found, menginformasikan bahwa server tidak dapat menemukan resource yang diminta, tanpa menyebutkan apakah resource tersebut hilang secara permanen atau sementara.
- 405 Method Not Allowed, server mendukung metode HTTP tertentu, tetapi resource target tidak mendukung metode tersebut. Kode ini disertai header Allow yang menunjukkan metode yang didukung.
- 406 Not Acceptable, kode ini jarang digunakan karena server biasanya mengirimkan resource apa adanya.
- 407 Proxy Authentication Required, terjadi saat menggunakan server proxy, menunjukkan bahwa kredensial autentikasi valid diperlukan untuk mengakses server proxy.
- 408 Request Time Out, dikirimkan ketika pengguna tidak mengirimkan permintaan dalam waktu tunggu yang ditentukan, sehingga koneksi dianggap tidak aktif.
Baca juga: 10 Tips Memilih Jasa Pembuatan Website yang Berkualitas
Kode 5xx – Server Error
- 500 Internal Server Error, server tidak dapat memenuhi permintaan karena masalah yang tidak terduga, seperti batas PHP yang tidak memadai atau versi PHP yang tidak kompatibel.
- 501 Not Implemented, server tidak mengenali metode permintaan atau fungsi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan.
- 502 Bad Gateway, server proxy menerima respons yang tidak valid dari server upstream, mungkin akibat domain yang belum sepenuhnya dipropagasi, server upstream yang overload, atau masalah dengan cache browser.
- 503 Service Unavailable, server tidak dapat menangani permintaan karena kekurangan resource atau sedang dalam pemeliharaan.
- 504 Gateway Timeout, server proxy tidak menerima respons tepat waktu dari server upstream untuk memenuhi permintaan.
- 505 HTTP Version Not Supported, server tidak mendukung versi HTTP yang digunakan dalam permintaan, sering terjadi pada browser yang sudah usang.
Itulah daftar kode error yang paling umum ditemui saat browsing atau mengakses halaman web. Memahami kode error website sangat penting untuk mengatasi masalah dengan tepat.