Read Time: 13 minute(s)

Business Analyst: Tugas, Skill, Jenis, Roadmap, dan Prospeknya

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Business Analyst: Tugas, Skill, Jenis, Roadmap, dan Prospeknya
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Business analyst merupakan sosok penting yang berperan dalam kemajuan bisnis pada era digital saat ini. Kemampuannya dalam menganalisa data dan kebutuhan perusahaan mampu menciptakan solusi inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasional. 

Peran krusial business analyst juga semakin signifikan mengingat kompleksitas dunia bisnis modern saat ini juga semakin meningkat. Di mana ketergantungan akan data serta analisis yang mendalam sangatlah penting untuk daya saing dan mencapai tujuan bisnis. 

Berkat peran ini juga menjadikannya diidam-idamkan oleh banyak perusahaan, sehingga ini meningkatkan peluang karir bagi mereka yang tertarik bekerja sebagai analis. 

Maka dari itu, untuk memahami peran serta gambaran karirnya secara lebih lanjut. Artikel berikut ini akan membahas secara tuntas perihal ini semua. Simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Business Analyst

Business analyst merupakan peran di dalam bisnis yang mampu meningkatkan produktivitas banyak sektor mulai dari proses produksi, layanan, produk, bahkan hingga software yang digunakan. Mereka berperan melalui sebuah wawasan atau informasi berdasarkan data yang telah didapatkan untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis efektif.

Berdasarkan informasi dari Investopedia, business analyst memiliki tugas utama yaitu melakukan analisa proses bisnis, mengidentifikasi solusi berdasarkan analisa, lalu mengimplementasikan solusi tersebut untuk mendatangkan keuntungan bisnis yang lebih baik.

Selama business analyst bekerja, mereka banyak melibatkan tim bisnis serta IT. Keterlibatan keduanya bukan tanpa alasan, ini merupakan salah satu langkah yang memang harus dilakukan olehnya untuk menyelaraskan penggunaan teknologi agar mampu menghasilkan output yang signifikan dalam kemajuan bisnis. 

Saat ini dalam penerapannya di perusahaan business analyst seringkali posisinya disamakan dengan product manager. Selain itu, masih ada posisi lainnya, yang juga disampaikan dalam investopedia,  memiliki peran hampir serupa dengan business analyst, antara lain: IT business analyst, Business systems analyst, Business Intelligence analyst Management analyst, Operations research analyst, dan Quality assurance engineer.

Jenis-jenis Business Analyst

Meskipun penamaannya seringkali diganti namun pada umumnya seorang business analyst terbagi ke dalam tiga jenis. Dimana tiap jenisnya memiliki fokus dan peran yang berbeda, berikut penjelasannya. 

Tipe-tipe Peran Business Analyst

Business analyst merupakan salah satu peran penting dalam sebuah organisasi yang memiliki tugas utama untuk menganalisis, merancang, dan mengembangkan strategi guna meningkatkan efisiensi dan kinerja bisnis. Secara umum, ada tiga tipe business analyst yang biasa ditemukan dalam organisasi:

  1. Business Analyst Proses – Fokus pada proses internal.
  2. Business Analyst Pengembangan Produk – Fokus pada pengembangan produk baru.
  3. Business Analyst Manajemen Proyek – Fokus pada pengelolaan proyek terkait proses atau produk.

Masing-masing tipe business analyst ini memiliki nilai dan peran unik dalam membantu organisasi mencapai tujuan bisnisnya:

1. Business Analyst Proses

Jenis pertama adalah business analyst yang berfokus pada analisa proses internal sebuah bisnis. Mereka memiliki tugas utama dalam memahami dan mengevaluasi prosedur operasional dalam perusahaan. 

Peran ini melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai manajer tim dalam pembuatan alur kerja perusahaan, mengidentifikasi langkah-langkah yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya, serta memberikan saran terkait perbaikan dan efisiensi fungsi yang ada. 

Berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya jenis business analyst satu ini harus mampu mengumpulkan data dengan efektif dari berbagai sumber, kemudian menganalisanya untuk dijadikan sebagai usulan perubahan yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.

2. Business Analyst Pengembangan Produk

Selanjutnya ada business analyst pengembangan produk, yang di mana biasanya seringkali ditemukan pada perusahaan bidang digital atau teknologi. Mereka berkolaborasi dengan stakeholder dalam organisasi untuk merumuskan kebutuhan fungsional dan nonfungsional dari proyek IT. 

Kebutuhan fungsional melibatkan penilaian apakah proyek dapat menjalankan proses tertentu, seperti memastikan bahwa situs web yang baru dikembangkan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. 

Sedangkan, kebutuhan nonfungsional lebih berfokus pada aspek-aspek yang dapat diukur, misalnya, bagaimana situs web tersebut harus mampu menarik minimal 10.000 pengunjung per bulan. 

Dengan demikian, business analyst pengembangan produk memiliki peran penting dalam memastikan produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar dan standar yang telah ditetapkan.

3. Business Analyst Manajemen Proyek

Terakhir ada business analyst yang berfokus pada manajemen proyek. Mereka bertanggung jawab penuh dalam proses identifikasi kebutuhan pengguna dan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Peran ini membutuhkan keterampilan komunikasi yang sangat baik, karena mereka harus mampu memahami sudut pandang dari berbagai stakeholder dan menyelaraskan prioritas di antara mereka.

Business analyst manajemen proyek juga sering berperan sebagai pemimpin dalam organisasi, terutama dalam hal memastikan bahwa semua pihak terlibat berkontribusi pada tujuan yang sama. Mereka perlu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan tim agar bisa bekerja sama dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Tugas dan Tanggung Jawab Business Analyst

Jika secara keseluruhan tugas dan tanggung jawab business analyst adalah melakukan analisa berbasis data untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Maka, berikut ini merupakan beberapa tugas mereka secara spesifik:

  1. Mengidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan fungsional dan teknis organisasi.
  2. Menggunakan SQL dan Excel untuk menganalisis data dalam jumlah besar.
  3. Menyusun grafik, tabel, dan elemen visualisasi data lainnya.
  4. Membuat model keuangan untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
  5. Memahami strategi bisnis, tujuan, dan kebutuhannya.
  6. Merencanakan arsitektur perusahaan (enterprise architecture).
  7. Membuat prakiraan, penganggaran, dan melakukan analisis varians serta analisis keuangan.

Itulah beberapa tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh business analyst, di mana  ini merupakan bentuk kinerja mereka dalam memahami kebutuhan bisnis, yang kemudian digunakan dapat memberikan wawasan untuk keputusan serta solusi yang praktis dan efektif.

Keahlian yang Diperlukan untuk Menjadi Business Analyst

Sebagai seorang business analyst, perlu memiliki beberapa kemampuan khusus terutama dalam analisa dan penerjemahan data. Selain kedua hal tersebut, menurut Forbes ada beberapa skill lain yang perlu dimiliki oleh seorang business analyst, antara lain:

1. Kemampuan Analytics 

Seorang business analyst harus mampu menganalisis data kompleks dalam jumlah besar atau big data dari berbagai sumber tertentu di dalam bisnis. Dengan kemampuan ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan rekomendasi perbaikan yang tepat berdasarkan data tersebut.

2. Ahli dalam Komunikasi 

Selain kemampuan analytics, ahli dalam komunikasi juga merupakan salah satu kunci penting. Business analyst harus mampu menyampaikan informasi yang kompleks dengan jelas, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, kemampuan mendengarkan pun juga sangat diperlukan untuk memahami masukan dari manajemen dan departemen IT agar dapat mengenali masalah dan menawarkan solusi yang tepat.

3. Keterampilan Interpersonal 

Dengan keterampilan interpersonal yang baik, seorang business analyst bisa berfungsi secara maksimal sebagai bagian dari tim dan memiliki fleksibilitas untuk bekerja sama dengan berbagai tingkatan dalam organisasi, mulai dari manajemen hingga staf junior. Keterampilan satu ini cenderung berkembang berkat pengalaman selama bekerja dan bukan didapatkan melalui pelatihan tertentu. 

4. Kemampuan Problem Solving 

Problem solving merupakan satu kemampuan lainnya yang harus business analyst miliki. Melalui pola pikir ini akan sangat membantu mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dari klien. Sebab biasanya tiap permasalahan yang dialami oleh bisnis acap kali serupa, namun di saat yang bersamaan menghadirkan tantangan unik yang harus dipecahkan. Sehingga kemampuan ini dinilai penting untuk dimiliki oleh business analyst. 

5. Time Management

Terakhir, dikarenakan peran mereka adalah memaksimalkan efisiensi organisasi, maka dari itu sebagai seorang business analyst harus menunjukkan kemampuan manajemen waktu yang baik untuk memastikan setiap tugas diselesaikan tepat waktu.

Roadmap Menjadi Business Analyst

Mungkin saja melalui penjelasan di atas Anda tertarik berkarir sebagai seorang business analyst. Jika iya, maka roadmap berikut ini bisa Anda ikuti sebagai langkah awal memulai karir, simak selengkapnya di bawah ini. 

Langkah 1: Dasar Pendidikan

Mulailah dengan mendapatkan gelar sarjana di bidang yang relevan, seperti bisnis, IT, ekonomi, atau teknik. Meskipun gelar dalam administrasi bisnis dan teknologi informasi adalah pilihan populer, gelar di bidang ekonomi, teknik, atau disiplin terkait lainnya juga dapat memberikan kualifikasi dan keterampilan yang sangat baik sebagai business analyst.

Langkah 2: Penguasaan Analitis

Business analyst dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis data kompleks dan mengubahnya menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Maka dari itu dengan meningkatkan keterampilan analitis Anda melalui beberapa kegiatan yang mampu mendatangkan ilmu seperti mengikuti kursus merupakan langkah berikut yang bisa Anda coba. 

Usahakan memilih kursus yang berfokus pada statistik, interpretasi data, dan berpikir kritis. Serta juga dapat membantu Anda dalam mengoperasikan alat seperti Excel, SQL, dan software visualisasi data. Atas pembelajaran yang didapat ini akan membantu Anda mengelola data hingga menjadikannya suatu informasi yang berharga.

Langkah 3: Peroleh Pengalaman Praktis

Cukup dengan teori dari pendidikan serta pelatihan, langkah selanjutnya adalah mulailah melakukan transisi teori tersebut ke dalam praktik dengan mencari magang atau pekerjaan entry-level sebagai business analyst. Ini tidak hanya memberikan Anda pengalaman yang berharga tapi juga memberi Anda eksposur terhadap operasi bisnis di dunia nyata. 

Keterlibatan dalam analisis data, dokumentasi proses, dan pengumpulan kebutuhan dalam lingkungan profesional akan memberikan pemahaman praktis tentang tanggung jawab peran sebagai business analyst.

Langkah 4: Kembangkan Komunikasi Efektif

Selama proses pencarian pengalaman. selain menghimpun pengalaman teknis, coba juga berlatih dan mengembangkan komunikasi yang efektif. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, peran Anda sebagai business analyst akan jauh lebih lengkap. 

Hal ini mungkin saja terjadi, karena melalui kemampuan ini Anda dapat menerjemahkan wawasan teknis menjadi rekomendasi yang jelas. Sehingga pada akhirnya wawasan tersebut menjadi sebuah tindakan yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan bisnis. 

Maka dari itu penting bagi Anda meningkatkan keterampilan komunikasi, baik tertulis maupun verbal. Selain mampu memberikan wawasan yang jelas, dengan adanya kemampuan ini business analyst juga dapat berperan sebagai perantara antara tim teknis dan pemangku kepentingan.

Langkah 5: Sertifikasi dan Pembelajaran

Tidak hanya sampai pada pembentukan pengalaman saja. Untuk menjadi seorang business analyst juga memerlukan pembuktian tertentu. Pembuktian tersebut bisa didapatkan melalui beberapa sertifikasi berikut ini;

  • Certified Business Analysis Professional (CBAP)
  • Certification of Capability in Business Analysis (CCBA)
  • Entry Certificate in Business Analysis (ECBA)

Dengan mendapatkan sertifikasi yang diakui industri seperti contoh di atas, menjadi salah satu bukti untuk mempertegas keahlian serta komitmen Anda di bidang ini.

Langkah 6: Spesialisasi Domain

Langkah berikutnya setelah menghimpun pembuktian serta keahlian adalah menentukan spesialisasi bidang industri atau domain. 

Setiap industri menghadirkan tantangan dan peluang unik. Untuk unggul dalam karir sebagai business analyst, Anda perlu menspesialisasikan diri dalam domain atau industri tertentu. Untuk mendalami hal ini Anda perlu melibatkan pengetahuan mengenai proses, regulasi, dan tren dalam industri tersebut, sehingga dapat menjadi ahli dan mampu memberikan solusi yang berwawasan.

Langkah 7: Networking dan Kolaborasi

Networking dalam berbagai pilihan karir merupakan satu hal yang juga penting. Maka dari itu, sebagai seorang business analyst membangun networking dalam komunitas merupakan langkah yang sangat berharga. 

Cara paling sederhana dalam merealisasikan hal ini adalah dengan berkumpul dengan sesama analis, menghadiri seminar, workshop, dan bergabung dengan asosiasi profesional. Dengan begitu, koneksi ini akan memberi Anda perspektif yang beragam mengenai tren industri dan peluang pekerjaan potensial.

Langkah 8: Kepemimpinan dan Pertumbuhan

Terakhir, seiring dengan bertambahnya pengalaman Anda, bidiklah peluang yang lebih besar, salah satunya seperti memimpin tim proyek. Dengan posisi yang lebih tinggi ini akan memberikan panggung kepada Anda untuk menunjukkan keterampilan kepemimpinan serta kemampuan dalam memandu proyek. Sehingga ini juga akan berdampak sebagai bentuk bimbingan kepada analis junior.

Dengan mengikuti 8 langkah ini, Anda akan siap untuk pertumbuhan karier sebagai business analyst. Kombinasi keahlian analitis, komunikasi yang baik, dan spesialisasi industri akan mendorong karier Anda dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi yang Anda layani.

Prospek Karir dan Peluang Kerja Business Analyst

Seperti penjelasan pada pengertiannya, seorang business analyst terkadang memiliki title yang berbeda di perusahaan. Ini juga yang menjadi alasan mengapa prospek karir pekerjaan ini sungguh luas. Berikut ini beberapa contoh peluang kerja yang bisa Anda pilih ketika menekuni karir sebagai business analyst:

Data Analyst

Pilihan pertama untuk prospek karir business analyst adalah menjadi seorang data analyst. Tugas utama posisi ini tidak jauh beda, hanya saja spesifikasinya lebih kepada mengumpulkan serta menganalisis data menggunakan berbagai teknik statistika. Hal tersebut dilakukan untuk menemukan tren yang bermanfaat untuk kemajuan bisnis. 

Network Analyst

Berikutnya ada network analyst di mana pekerjaan mereka berfokus pada menangani instalasi, tata letak, serta pemeliharaan jaringan komputer perusahaan. Selain itu tugas lain mereka adalah melakukan konfigurasi hardware dan software, serta menganalisis kebutuhan jaringan yang diperlukan sebuah bisnis. 

Test Analyst

Test analyst merupakan pekerjaan yang bersinggungan dengan pengujian hardware maupun software. Ini ditujukan untuk memastikan kualitas keduanya sesuai dengan ketentuan fungsionalitas, sebelum nantinya dipasarkan ke pelanggan. 

Business Consultant

Business consultant seperti namanya bertugas memberikan saran berbasis keilmuan yang profesional dalam bidang keuangan, manajemen, serta keamanan. Selain itu tugas pekerjaan ini juga mencakup pemberian wawasan atau solusi paling efektif  untuk tujuan peningkatan operasional bisnis berdasarkan identifikasi kelemahan. 

Project Manager

Posisi ini telah disebutkan sebelumnya, sebagai posisi yang sering menjadi pengganti business analyst, pekerjaan satu ini seringkali memiliki tugas mengawasi perencanaan aktivitas, memastikan kepuasan pelanggan serta melakukan pengelolaan risiko proyek. 

Portfolio Manager

Pilihan atau prospek karir berikutnya dalam business analyst adalah portfolio manager, di mana pekerjaan mereka sangat berkaitan dengan pembuatan keputusan, pengelolaan alokasi, serta pemberian masukan serta bimbingan kepada klien mengenai investasi. 

Quantitative Analyst

Prospek karir terakhir adalah quantitative analyst, yang di mana dalam perusahaan tugas mereka adalah membantu penetapan keputusan bisnis, serta melakukan penelitian dan evaluasi tren pasar. 

Semua prospek karir ini berkaitan erat dengan business analyst. Kompetensi serta kemampuan dasar mereka sangat berguna untuk mengisi berbagai posisi pada daftar di atas.

Gaji dan Kompensasi Business Analyst

Jika melihat prospek karirnya yang begitu luas, tidaklah mengherankan jika business analyst memiliki gaji dan kompensasi cukup besar. Selain itu perannya dalam sebuah bisnis juga menjadi alasan tersendiri mengapa mereka mendapatkan nominal upah yang cukup besar. Sebab semakin banyaknya tanggung jawab didelegasikan maka akan semakin besar juga returnnya kepada mereka. 

Untuk itu berikut ini merupakan kisaran gaji business analyst berdasarkan tingkatnya dan juga prospek karir mereka.

Berdasarkan data dari indeed dan jobstreet, rata-rata gaji seorang business analyst berkisar di angka Rp5.750.000 sampai Rp8.750.000 per bulannya. Ini tergantung pada lokasi serta perusahaan tempat Anda bekerja. Namun jika Anda telah memiliki banyak pengalaman sudah termasuk dalam kategori “senior”,  kompensasi rata-rata yang diterima berkisar Rp12.300.00 per bulannya. 

Sedangkan untuk prospek karir lainnya seperti data di atas gaji rata-rata yang akan diterima oleh tiap posisi tersebut sebesar;

  • Data Analyst
    Gaji rata-rata: Rp 7.000.000 – Rp 12.000.000 per bulan
  • Network Analyst
    Gaji rata-rata: Rp 8.000.000 – Rp 15.000.000 per bulan
  • Test Analyst
    Gaji rata-rata: Rp 9.000.000 – Rp 16.000.000 per bulan
  • Business Consultant
    Gaji rata-rata: Rp 6.000.000 – Rp 12.000.000 per bulan
  • Project Manager
    Gaji rata-rata: Rp 10.000.000 – Rp 18.000.000 per bulan
  • Portfolio Manager
    Gaji rata-rata: Rp 12.000.000 – Rp 20.000.000 per bulan
  • Quantitative Analyst
    Gaji rata-rata: Rp 15.000.000 – Rp 25.000.000 per bulan

Data tersebut di ambil dari beberapa referensi seperti SalaryEcploreer serta Jobstreet. Tiap kisaran gaji tersebut sangat bervariasi tergantung pada pengalaman, lokasi, dan juga industri tertentu di Indonesia.

Temukan Outsource Business Analyst Berkualitas dari Lawencon!

Menemukan business analyst yang berkualitas dan mampu memberikan dampak yang signifikan merupakan perihal sulit untuk saat ini. Peran krusialnya serta persaingan bisnis yang kian hari semakin ketat menjadi alasan mengapa posisi satu ini sulit untuk ditemukan. 

Namun hal ini bukanlah tanpa solusi. Lawencon Internasional sebagai jasa outsource IT terbaik saat ini mampu menyediakan talenta-talenta terbaik yang mampu mengurusi keperluan analisa pada berbagai sektor bisnis Anda.

Dengan talenta kami yang familiar akan tren serta teknologi saat ini, dapat memberikan wawasan serta insight baru yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan mutu produksi, dukungan customer, operasional, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, temukan talenta business analyst Anda sekarang juga di Lawencon (klik disini). Mudahkan proses peningkatan produktivitas bisnis bersama talenta dari kami, karena tidak hanya kemampuan teknisnya saja yang berkualitas, kemampuan organisasi dan koordinasi mereka juga menjadi salah satu yang terbaik di antara pasar talenta saat ini. 

Jika Anda tertarik, hubungi kami segera di sini. Akan kami konsultasikan tiap kebutuhan sumber daya manusia Anda sehingga mampu memberikan dampak signifikan bagi kemajuan bisnis!

Artikel Terkait