Di era digital saat ini, kita dikelilingi oleh data dalam jumlah yang sangat besar, mulai dari interaksi media sosial, transaksi e-commerce, hingga sensor IoT yang terhubung. Fenomena ini dikenal sebagai big data.
Big data adalah sekumpulan data yang sangat besar, di mana pemahaman akan hal ini menjadi kunci penting bagi berbagai sektor dalam memanfaatkan potensi informasi yang melimpah.
Big data bukan hanya tentang volume data yang sangat besar, tetapi juga tentang kemampuan untuk menganalisis dan mengekstrak wawasan berharga dari data tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu big data, karakteristik utamanya, dan berbagai macam fungsinya!
Pengertian Big Data
BIg data adalah kumpulan data dalam jumlah besar, kompleks, dan bertambah tiap waktunya.
Terciptanya data ini disebabkan oleh aktivitas internet yang tinggi untuk banyak keperluan mulai dari pribadi ataupun bisnis.
Sederhananya big data merupakan kumpulan data yang tadinya hanya berupa informasi penting.
Namun semakin lama kian beragam dan mencakup berbagai banyak hal seperti riwayat pencarian, transaksi online, hingga data-data yang dihasilkan dari berselancar di internet.
Dalam penerapannya, big data biasa digunakan untuk kepentingan bisnis. Kumpulan data tersebut dikumpulkan untuk dianalisis dan dimanfaatkan dalam perencanaan bisnis.
Baca juga: 4 Penerapan Big Data dalam Berbagai Sektor Industri
Karakteristik Big Data
Umumnya sebuah big data belum dapat dikatakan sebagai big data jika belum memenuhi lima karakteristik berikut, antara lain:
- Volume, Mengacu pada jumlah data yang sangat besar, dihasilkan dari berbagai sumber seperti media sosial, sensor, perangkat IoT (Internet of Things), transaksi bisnis, dan lain-lain sebagainya.
- Velocity: Mengacu pada kecepatan penerimaan dan pemrosesan data. Dalam banyak kasus, data harus dianalisis secara real-time untuk memberikan wawasan yang tepat waktu.
- Variety: Mengacu pada banyaknya jenis data yang tersedia. Jenis-jenisnya dapat berbentuk teks, gambar, video, audio, data sensor, log aktivitas, dan lainnya sebagainya.
- Veracity: Mengacu pada keakuratan dan kualitas data. Karena data datang dari berbagai sumber, seringkali terdapat ketidakpastian dalam data tersebut.
- Value: Mengacu pada manfaat atau nilai yang dapat diperoleh dari data. Tidak semua data berharga, sehingga penting untuk bisa memilah data yang dapat memberikan nilai bisnis.
Baca juga: Ini 10 Perusahaan Penyedia Jasa Big Data Analytics Terbaik 2024!
Fungsi Big Data
Setelah mengetahui pengertian serta karakteristiknya, berikut ini adalah peran dan fungsi big data berdasarkan kepentingannya:
Fungsi Big Data untuk Kepentingan Bisnis
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data
Big data memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan informatif. Dengan menganalisis data historis dan real-time, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan pola yang membantu dalam strategi pengambilan keputusan yang lebih tepat.
2. Personalisasi Layanan dan Produk
Big data berfungsi dalam menganalisa data pelanggan guna memahami minat, preferensi, dan perilaku mereka.
Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan layanan dan produk yang lebih relevan dan personal, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
3. Efisiensi Operasional
Dengan big data, perusahaan dapat mengoptimalkan proses operasional seperti manajemen rantai pasokan, produksi, dan logistik. Analisis data membantu mengidentifikasi hambatan, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi.
4. Pemasaran yang Lebih Efektif
Big data memungkinkan perusahaan untuk menjalankan kampanye pemasaran yang lebih ditargetkan. Dengan memahami demografi dan perilaku konsumen, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan meningkatkan ROI.
5. Deteksi dan Pencegahan Penipuan
Perusahaan dapat menggunakan big data untuk mendeteksi aktivitas penipuan dengan menganalisis pola transaksi dan perilaku anomali.
Sistem deteksi penipuan yang canggih dapat memperingatkan perusahaan tentang transaksi mencurigakan secara real-time.
6. Pengembangan Produk dan Inovasi
Dengan menganalisis umpan balik pelanggan dan tren pasar, perusahaan dapat mengembangkan produk baru dan melakukan inovasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Menjaga stabilitas perusahaan agar tetap kompetitif dan relevan di pasar.
7. Manajemen Risiko
Big data memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Dalam sektor keuangan, misalnya, analisis data dapat membantu dalam penilaian risiko kredit dan strategi mitigasi risiko.
Fungsi Big Data untuk Kepentingan Pribadi
1. Personalisasi Layanan
Individu dapat menikmati layanan yang lebih personal melalui big data analytics. Misalnya, platform streaming musik dan video menggunakan data untuk merekomendasikan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna.
2. Pengelolaan Keuangan
Aplikasi keuangan pribadi menggunakan big data untuk memberikan wawasan tentang pengeluaran dan pola tabungan.
Pengguna dapat menerima saran untuk mengelola anggaran, investasi, dan menabung untuk tujuan masa depan.
3. Kesehatan dan Kebugaran
Perangkat dan aplikasi kesehatan menggunakan big data untuk melacak dan menganalisis data kesehatan individu, seperti detak jantung, pola tidur, dan aktivitas fisik.
Informasi ini digunakan untuk memberikan saran kesehatan yang dipersonalisasi dan membantu mencapai tujuan kebugaran.
4. Pendidikan dan Pembelajaran
Platform pembelajaran online menggunakan big data untuk menganalisis kemajuan belajar individu dan memberikan rekomendasi materi yang sesuai. Ini membantu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
5. Keamanan Pribadi
Big data dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan pribadi melalui analisis pola dan deteksi anomali yang menunjukkan aktivitas mencurigakan. Misalnya, aplikasi keamanan rumah dapat memberikan peringatan dini berdasarkan analisis data real-time.
Baca juga: Wajib Tahu! 15 Tools Analisis Data Terbaik 2024
Contoh Big Data
Big data merujuk pada kumpulan data yang sangat besar dan kompleks yang tidak dapat diolah dengan cara tradisional. Contohnya adalah data yang dihasilkan oleh media sosial, seperti jumlah likes, shares, dan comment dari jutaan pengguna.
Perusahaan e-commerce juga memanfaatkan big data untuk menganalisis pola belanja konsumen. Dengan big data, mereka dapat menawarkan produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan secara lebih akurat. Selain itu, berikut ini beberapa contoh big data:
- Sensor IoT: Data dari sensor Internet of Things (IoT) yang mengumpulkan informasi lingkungan, seperti suhu, kelembaban, dan tekanan.
- Layanan Streaming: Data penonton dari platform streaming seperti Netflix yang menganalisis konten yang sering ditonton dan durasi menonton.
- Data Kesehatan: Informasi pasien dari rumah sakit, seperti riwayat medis, hasil laboratorium, dan rekam medis elektronik.
- AI Image Generator: AI juga menggunakan data dalam jumlah yang luar biasa besar untuk mengajarkan kepada mesin bagaimana membuat sebuah gambar. Hal ini memang masih menjadi perdebatan karena para developer AI menggunakan hasil karya creator untuk model pembelajaran AI.
- Perbankan dan Keuangan: Data transaksi kartu kredit yang melacak pengeluaran, pola pembelian, dan aktivitas penipuan secara real-time.
Kesimpulan
Big data memiliki peran penting baik dalam konteks bisnis maupun pribadi. Bagi bisnis, big data membantu dalam pengambilan keputusan, personalisasi layanan, efisiensi operasional, pemasaran, deteksi penipuan, pengembangan produk, dan manajemen risiko.
Sementara itu, bagi individu, big data menyediakan manfaat dalam personalisasi layanan, pengelolaan keuangan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan pribadi.
Dengan memanfaatkan big data, baik bisnis maupun individu dapat membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.
Walaupun big data menawarkan potensi yang besar untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi operasional, namun dalam penerapannya tetap memiliki tantangan-tantangan yang perlu diatasi untuk memanfaatkan data secara optimal.
Tantangan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Memerlukan infrastruktur teknologi yang canggih dan mahal.
- Perlu memperbarui sistem secara berkala dan perlu meningkatkan keamanan serta privasi.
- Memerlukan tenaga ahli berkualitas dan mampu menjalankan etika dan regulasi sebaik-baiknya.
- Sistem ini juga rawan akan serangan hacker.
Berdasarkan hal di atas, perusahaan harus siap menghadapi tantangan ini dengan solusi teknologi yang tepat, kebijakan keamanan yang kuat, dan tenaga kerja yang terampil untuk memaksimalkan manfaat dari penerapan big data.