Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang berguna untuk memvisualisasikan, merancang, serta menafsirkan sistem yang rumit.
UML menyediakan beragam jenis diagram untuk menggambarkan sistem software, salah satunya ialah Profile Diagram.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai salah satu jenis diagram dalam UML ini, simak tulisan di bawah yang akan membahas Profile Diagram secara lengkap mulai dari komponen, manfaat, hingga contohnya!
Apa Itu Profile Diagram?
Menurut situs uml-diagrams.org, Profile Diagram adalah salah satu jenis structural diagram dalam UML yang menghadirkan mekanisme ekstensi ringan untuk menyesuaikan UML dengan cara mendefinisikan stereotype, tag value, dan constraint khusus.
Jenis diagram ini dapat mengadaptasi metamodel UML agar sesuai dengan kebutuhan berbagai platform seperti Java Platform, Microsoft .NET Framework, juga domain seperti pemodelan proses bisnis, service-oriented architecture, dan sebagainya.
Namun, Profile Diagram hanya memungkinkan untuk mengadaptasi atau menyesuaikan metamodel yang sudah ada dengan menambahkan struktur yang spesifik untuk domain, platform, atau metode tertentu.
Dalam arti lain, Anda tidak bisa menghilangkan constraint yang sudah ada dalam metamodel, tetapi bisa menambahkan constraint baru yang spesifik untuk profile tersebut.
Mengapa Profile Diagram itu Penting?
Profile Diagram menjadi penting karena dapat membantu developer untuk menyesuaikan UML agar lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik dari suatu proyek, domain, atau platform.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa profile diagram penting digunakan:
1. Adaptasi UML
Profile Diagram memungkinkan developer untuk memodifikasi dan mengadaptasi UML sesuai dengan spesifikasi proyek tertentu seperti pengembangan aplikasi berbasis Java atau .NET.
2. Meningkatkan Konsistensi
Dengan menerapkan aturan dan constraint khusus pada elemen-elemen UML, Profile Diagram dapat menjaga konsistensi dalam pemodelan dengan memastikan bahwa model yang dihasilkan sesuai dengan standar platform atau domain yang diinginkan.
3. Meningkatkan Komunikasi Antar Tim
Dengan menyesuaikan UML agar lebih spesifik terhadap sebuah proyek, Profile Diagram bisa membuat komunikasi antar tim menjadi lebih efisien serta dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengadaptasi dokumentasi yang menjelaskan elemen tertentu.
Komponen Profile Diagram
Berikut adalah enam komponen utama dalam Profile Diagram:
1. Profile
Adalah kumpulan aturan elemen khusus yang didefinisikan untuk memperluas UML sesuai dengan kebutuhan tertentu. Komponen ini mewakili kumpulan stereotypes, tagged values, dan constraints yang berfungsi untuk menyesuaikan UML pada domain atau tujuan tertentu.
2. Stereotypes
Adalah label atau kategori khusus yang ditambahkan ke elemen UML agar dapat mencerminkan atribut tertentu yang tidak ada dalam elemen standar UML. Komponen ini dilambangkan dengan (<< >>) di sekitar namanya.
Misal, dalam pemodelan untuk Java Anda bisa membuat stereotype <<Java class>> untuk menunjukkan bahwa kelas tersebut dibuat khusus dengan aturan Java.
3. Metaclass
Adalah seluruh elemen dasar dari UML, seperti class, interface, dan component adalah contoh dari metaclass yang bisa disesuaikan dengan profile. Dengan profile, Anda bisa menambahkan informasi tambahan pada metaclass agar sesuai dengan kebutuhan.
4. Tagged Values
Adalah atribut tambahan yang bisa ditambahkan ke dalam elemen UML melalui stereotype. Komponen ini dapat menambahkan label atau informasi tambahan pada elemen, seperti “author” atau “version” untuk mencatat siapa pembuat atau versinya.
5. Constraints
Adalah aturan atau pembatasan tambahan yang berlaku untuk elemen yang diberi tanda dengan stereotype tertentu. Komponen ini dinyatakan dalam bahasa formal seperti Object Constraint Language (OCL) untuk memastikan bahwa model mematuhi aturan khusus yang ditetapkan profile.
6. Extensions
Adalah hubungan antara stereotype dengan metaclass, di mana menjadi cara untuk menggabungkan stereotype pada metaclass yang relevan sehingga aturan dan atribut tambahan dari stereotype bisa diterapkan pada elemen standar UML.
Manfaat Profile Diagram
Profile Diagram memiliki berbagai manfaat dalam pengembangan software, terutama dalam hal menyesuaikan UML. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Menghemat Waktu dan Biaya
Dengan membuat model yang sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek sejak awal, developer dapat menghindari kesalahan di kemudian hari. Karena dengan Profile Diagram yang tepat, developer tak perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk membuat aturan atau elemen secara manual.
2. Fleksibel untuk Beradaptasi dengan Perubahan
Profile Diagram dapat diterapkan dan dicabut secara berubah-ubah, serta digabungkan dengan profile lain jika diperlukan. Sehingga memberi fleksibilitas bagi para developer untuk menyesuaikan model berdasarkan kebutuhan proyek tanpa harus mengubah struktur secara keseluruhan.
3. Mempermudah Kolaborasi Antar Tim
Karena Profile Diagram dapat memberi standar yang jelas dan spesifik untuk proyek tertentu, maka tim dari berbagai latar belakang dapat memahami fungsi dan aturan elemen dengan lebih baik.
Contoh Profile Diagram
Berikut adalah contoh dari Profile Diagram sederhana untuk menggambarkan bagaimana profile bisa digunakan untuk menyesuaikan UML agar relevan dengan lingkungan development tertentu.
Anggaplah ada sebuah proyek development aplikasi berbasis Java. Dalam proyek ini, Anda harus memastikan bahwa setiap elemen model sesuai dengan aturan Java, seperti menggunakan single inheritance dan memastikan kelas tertentu adalah utility class.
Maka, komponennya akan terdiri dari:
1. Profile: “Java Model”
Profile ini berisi aturan-aturan dan elemen khusus untuk memastikan model sesuai dengan standar Java.
2. Stereotypes:
- Java Class: Stereotype yang diterapkan pada semua kelas untuk menunjukkan bahwa mereka adalah kelas Java standar.
- Utility Class: Stereotype yang menunjukkan bahwa kelas ini adalah kelas utilitas. Artinya, kelas ini hanya memiliki metode static dan tidak bisa di-instantiate.
- Java Interface: Stereotype yang diterapkan pada elemen interface untuk menunjukkan bahwa ini adalah interface di Java.
3. Metaclass:
- Class dan Interface: Elemen standar UML yang digunakan sebagai dasar untuk membuat kelas dan interface Java.
4. Tagged Values:
- Author: Tagged value untuk mencatat nama pembuat kelas.
- Version: Tagged value untuk menyimpan informasi versi dari kelas atau interface.
5. Constraints:
- Single Inheritance Constraint: Aturan yang memastikan setiap kelas hanya memiliki satu superclass.
- Static Methods Only (untuk Utility Class): Constraint yang memastikan semua metode dalam Utility Class bersifat static.
6. Extensions:
- Stereotype “Java Class” diterapkan pada elemen metaclass “Class”.
- Stereotype “Utility Class” diterapkan pada Java Class dengan tambahan aturan bahwa metode dalam kelas ini harus static.
Berikut adalah tampilan Profile Diagram yang menggambarkan profile sederhana untuk Java Model.

Dengan menggunakan Profile Diagram ini, developer dapat memastikan bahwa model UML mereka mencerminkan karakteristik yang sesuai dengan lingkungan pengembang berbasis Java.
Itulah informasi mengenai Profile Diagram yang sangat berguna dalam UML untuk memodifikasi dan menyesuaikan model sesuai kebutuhan suatu proyek tanpa harus mengubah keseluruhan metamodel.
Dengan memahami dan menerapkan Profile Diagram, tim pengembang dapat menghasilkan model yang lebih tepat, relevan, dan siap digunakan.
Baca lainnya: