Warna menjadi hal krusial dalam sebuah desain web, semua warna sudah terlihat di layar komputer atau pada hasil cetak yang berasal dari model tertentu. Dua model yang paling sering digunakan, yaitu RGB dan CMYK.
Di artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara RGB dan CMYK serta kegunaannya untuk dapat menciptakan tampilan website jadi lebih berwarna.
Pengertian RGB
RGB adalah rangkaian sebuah singkatan dari Red-Green-Blue, warna ini sering digunakan untuk beberapa device, seperti scanner maupun output device pada monitor. Selain itu, dapat memberikan sebuah warna pada background sampai dengan font website.
Apabila dikombinasikan, akan tercipta warna baru, seperti kuning, cyan, magenta, sampai warna putih. RGB juga bersifat additive, artinya pencampuran tiga warna primer akan menghasilkan warna putih, sedangkan pencampuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder.
Pengertian CMYK
CMYK merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Key (Black), warna tersebut akan dikombinasikan menjadi warna baru. Sebenarnya dengan mengombinasikan warna tersebut dapat menghasilkan hitam pekat.
Beda halnya dengan RGB, pada kombinasi warna ini memiliki sifat subtractive, dalam arti semakin banyak dicampur maka semakin gelap hasilnya. RGB sering digunakan dalam industri percetakan, baik secara gambar dan tulisan karena menghasilkan warna konsisten.
Perbedaan RGB dan CMYK
Berikut ini adalah perbedaan RGB dan CMYK.
Kriteria | RGB | CMYK |
Susunan Warna | Red, Green, Blue (Merah, Hijau, Biru) | Cyan, Magenta, Kuning, dan Hitam |
Pencampuran Warna | Akan terbentuk warna putih | Menghasilkan warna gelap (hitam) |
Penggunaan | Warna background website, warna font, konten sosial media, video, dan iklan digital | Iklan pada media cetak, poster, brosur, spanduk, dan desain kaos |
Model Warna | Additive (Semakin banyak cahaya, semakin terang) | Subtractive (Semakin banyak tinta, semakin gelap) |
Representasi Warna | Berkisar antara 0 hingga 255 | Berkisar 0% hingga 100% |
Fungsi | Untuk layar digital (Website, TV) | Untuk percetakan (Brosur, Poster) |
Jangkauan Warna | Lebih Luas | Lebih Sempit dibandingkan RGB |
Kesesuaian | Tidak ideal untuk dicetak | Tidak ideal untuk layar digital |
Baca juga: Tugas dan Tanggung Jawab UI/UX Designer dan Toolsnya
Pentingnya Warna di Website
Warna bukan hanya sekadar elemen dekoratif, tetapi juga memengaruhi emosi, persepsi, dan keputusan pengunjung. Selain itu, pemilihan warna yang tepat dapat meningkatkan user experience, memperkuat pesan visual, dan menarik perhatian pengunjung website.
Penggunaan warna dengan kontras tinggi bisa meningkatkan keterbacaan, tetapi jika terlalu ramai bisa mengganggu pengunjung. Oleh karena itu, kemampuan dalam mengombinasikan warna menjadi hal penting karena dapat memengaruhi seberapa lama pengunjung bertahan di web.
Baca juga: Sedang Ingin Revamp? Ini Dampak, Tahapan, Biaya, dan Tandanya
Cara Menerapkan Warna di Website
RGB dapat diterapkan pada sebuah website dengan menerapkan warna menggunakan format rgb (…,…,…) di mana setiap paramenter memiliki rentang nilai antara 0 hingga 255.
RGB bisa diaplikasikan ke dalam tiga hal, seperti font, background, dan bingkai konten. Inilah penjelasan detailnya.
- Color digunakan untuk dapat mengubah warna font.
- Background-color dapat digunakan untuk mengubah warna pada background.
- Border-color digunakan untuk mengubah warna bingkai dari konten.
Selain itu, dapat mengisi angka-angka dalam kurung menjadi kode warna. Selanjutnya, dapat mencari kode tersebut di Google dengan keyword “Color Picker” dan akan muncul tampilan seperti ini.
Selanjutnya, copy kode warna di kotak RGB kemudian masukkan ke dalam baris kode dan bisa menggunakan kode HEX dan HSL yang bisa diterapkan ke dalam website.