Pernahkah Anda mengunjungi sebuah situs web yang membutuhkan waktu lama hingga seluruh kontennya tampil? Masalah ini umumnya berkaitan dengan metode rendering halaman.
Untuk mengatasinya, banyak developer masa kini menggunakan pendekatan Client-Side Rendering (CSR), yaitu teknik yang memindahkan proses rendering dari server ke browser pengguna.
Lalu, sebenarnya apa itu CSR dan bagaimana cara kerjanya dalam pengembangan web?
Simak pembahasannya di artikel berikut!
Pengertian Client-Side Rendering (CSR)
Client-side rendering (CSR) adalah metode rendering yang memanfaatkan JavaScript untuk menampilkan sebuah website atau aplikasi langsung di browser pengguna.
Dalam metode ini, proses pemrosesan dan penyajian konten tidak dilakukan di server, melainkan sepenuhnya di sisi browser.
Cara kerjanya, server hanya mengirimkan file HTML sederhana yang berisi referensi ke file JavaScript.
Setelah itu, browser akan mengunduh resource yang dibutuhkan dan menggunakannya untuk memuat serta menampilkan konten halaman.
CSR umumnya diterapkan pada aplikasi dengan konten dinamis dan interaktivitas tinggi, seperti platform chat atau media sosial.
Pendekatan ini juga populer untuk single-page applications (SPA) serta aplikasi internal seperti dashboard admin atau dashboard pengguna yang tidak terlalu bergantung pada indeks mesin pencari.
Beberapa framework JavaScript populer yang mendukung CSR antara lain React, Vue.js, Angular, Backbone.js, Ember.js, dan Svelte.
Perbedaan Client-Side Rendering (CSR) dengan Server-Side Rendering (SSR)
CSR memiliki beberapa perbedaan dengan Server-Side Rendering (SSR) yang dijelaskan dalam tabel berikut:
| Aspek | Client-Side Rendering (CSR) | Server-Side Rendering (SSR) |
| Proses rendering | Di browser pengguna | Di server |
| Konten pada HTML awal | Minimal atau kosong | Lengkap, sudah dirender |
| Waktu muat awal | Lebih lambat (perlu unduh & jalankan JS) | Lebih cepat (konten sudah tersedia) |
| Interaktivitas | Sangat tinggi, bisa update tanpa reload | Interaktivitas bisa, tapi reload lebih sering |
| SEO | Lebih menantang, perlu optimasi khusus | Lebih ramah SEO, konten mudah diindeks |
| Kesesuaian aplikasi | Aplikasi interaktif, dashboard, SPA | Situs konten statis, blog, e-commerce |
Baca juga: Server Side Rendering: Definisi, Fungsi, dan Penerapannya
Kelebihan Menggunakan Client-Side Rendering (CSR)
Client-side rendering (CSR) memiliki beberapa kelebihan yang membuat pengalaman pengguna lebih lancar sekaligus mengurangi beban server. Berikut ini beberapa kelebihannya:
1. Mengurangi Beban Server
Dengan CSR, sebagian besar proses rendering dilakukan di browser pengguna. Server hanya mengirimkan HTML dasar dan aset statis sehingga pemrosesan server berkurang dan sumber daya dapat difokuskan pada fungsi lain, seperti pengambilan data atau logika bisnis.
2. Interaktivitas Tinggi
CSR memungkinkan pengguna berinteraksi dengan halaman, seperti mengklik tombol, mengisi formulir, atau berpindah halaman, langsung di browser tanpa perlu memuat ulang halaman. Hal ini menghasilkan pembaruan yang hampir instan, pengalaman lebih responsif, dan website terasa lebih interaktif.
3. Dukungan Framework Modern
Framework populer seperti React, Vue.js, dan Angular memanfaatkan teknik efisien seperti Virtual DOM untuk melakukan pembaruan kompleks tanpa mengganggu pengalaman pengguna sehingga interaksi tetap mulus.
Dengan kelebihan-kelebihan ini, CSR sangat sesuai untuk aplikasi web yang interaktif dan dinamis, di mana kecepatan respons dan efisiensi server menjadi prioritas.
Kekurangan Menggunakan Client-Side Rendering (CSR)
Meski memiliki beberapa kelebihan, CSR juga memiliki beberapa kekurangan seperti berikut:
1. Waktu Muat Halaman Lebih Lama
CSR dapat membuat halaman membutuhkan waktu lebih lama untuk tampil sepenuhnya dibandingkan server-side rendering (SSR).
Hal ini terjadi karena browser harus mengunduh dan mengeksekusi semua file JavaScript yang dibutuhkan sebelum halaman dapat ditampilkan.
2. SEO Kurang Optimal
Meskipun mesin pencari seperti Google dan Bing semakin mampu mengindeks situs berbasis JavaScript, situs yang dirender di server tetap lebih mudah dikenali oleh bot dan crawler.
Website yang menggunakan CSR mungkin sulit muncul di hasil pencarian, sehingga memengaruhi visibilitas, traffic organik, dan potensi konversi.
Oleh karena itu, CSR kurang ideal untuk website seperti landing page, blog, media publikasi, atau platform e-commerce yang mengandalkan SEO.
3. Bergantung pada Perangkat Pengguna
Kinerja CSR sangat dipengaruhi kemampuan perangkat pengguna. Perangkat yang lebih tua atau memiliki spesifikasi rendah mungkin kesulitan mengeksekusi framework atau pustaka JavaScript yang kompleks, sehingga performa menjadi tidak konsisten di berbagai perangkat dan browser.
Masalah ini bisa diatasi dengan strategi optimasi seperti lazy loading, optimasi aset, dan code splitting.
Contoh Framework CSR
Client-Side Rendering (CSR) didukung oleh berbagai framework modern yang memudahkan developer membangun aplikasi web interaktif dan responsif. Beberapa yang paling populer antara lain:
React
React adalah library JavaScript populer untuk membangun antarmuka pengguna (user interface) dan aplikasi web. Dikembangkan oleh Facebook, React memungkinkan developer membuat website yang dinamis dan interaktif. Beberapa fitur utamanya adalah virtual DOM (vDOM) dan ekstensi sintaks JavaScript XML (JSX).
Vue.js
Vue.js dibuat oleh Evan You pada tahun 2014 dan dikenal luas karena kesederhanaan serta kemudahannya digunakan. Vue.js bersifat incrementally adoptable, artinya bisa digunakan secara bertahap pada bagian kecil dari proyek, lalu diperluas sesuai kebutuhan. Hal ini membuatnya cocok digunakan baik oleh pemula maupun developer berpengalaman.
Angular
Angular adalah framework open-source yang dikembangkan oleh Google untuk membangun aplikasi dinamis. Framework ini memiliki fitur seperti declarative templates dan two-way data binding, yang memudahkan developer membuat aplikasi web yang interaktif dan responsif.
Svelte
Svelte dikembangkan oleh Rich Harris, dengan versi pertamanya dirilis pada 26 November 2016. Berbeda dengan React dan Vue yang menggunakan virtual DOM diffing, Svelte mengompilasi kode menjadi JavaScript murni yang sangat optimal saat proses build.
Dengan cara ini, aplikasi tidak membutuhkan library besar saat dijalankan, sehingga waktu loading lebih cepat dan ukuran file lebih kecil.
Kapan Sebaiknya Menggunakan CSR?
Client-side rendering (CSR) paling tepat digunakan untuk aplikasi web yang menekankan interaktivitas dan pengalaman pengguna yang responsif. Kondisi ideal penggunaannya adalah sebagai berikut:
Aplikasi Interaktif dan Dinamis
CSR cocok untuk dashboard admin, Single Page Application (SPA), atau aplikasi internal yang memiliki banyak fitur interaktif tanpa perlu memuat ulang halaman.
Fokus pada Kecepatan Interaksi
Jika prioritas utama adalah respons cepat antar halaman setelah halaman awal dimuat, CSR lebih efektif dibandingkan mengutamakan waktu muat pertama.
Beban Server Lebih Ringan
Proses rendering dilakukan di browser sehingga server hanya perlu mengirim file statis, membuat penggunaan sumber daya lebih efisien.
Personalisasi dan Fitur Real time
Aplikasi yang memerlukan konten personalisasi, animasi, validasi formulir dinamis, drag-and-drop, atau fitur interaktif lainnya akan berjalan lebih optimal dengan CSR.
SEO Bukan Prioritas Utama
CSR cocok digunakan bila optimasi mesin pencari bukan fokus utama karena cenderung kurang ramah SEO tanpa optimasi tambahan.
Contoh Aplikasi: Instagram Web, Gmail, dan aplikasi lain yang memiliki banyak elemen dinamis dan memerlukan interaksi pengguna tinggi.
Singkatnya, CSR ideal untuk aplikasi yang menekankan pengalaman pengguna yang interaktif dan responsif, sambil meringankan beban server, meski SEO bukan prioritas utama.
Baca juga: Pengertian Frontend, Komponen, dan Frameworknya
Wujudkan Aplikasi Web Modern dengan Front End Developer Profesional dari Lawencon
Memahami konsep Client-Side Rendering (CSR) saja tidak cukup. Penerapannya dalam proyek besar memerlukan keahlian dan pengalaman mendalam.
Lawencon menghadirkan developer front end berpengalaman yang mahir menggunakan framework modern seperti React, Vue, dan Angular.
Percepat proses pengembangan sekaligus pastikan kualitas kode terbaik dengan memanfaatkan tenaga ahli Lawencon, baik untuk proyek tertentu maupun penambahan anggota tim permanen.
Temukan front end developer profesional untuk proyek Anda di sini!