Read Time: 4 minute(s)

Mengatasi Developer Turnover dengan IT Outsourcing

Gradient-Circles
Circles
Isi Artikel
Bagikan artikel:
Mengatasi Developer Turnover dengan IT Outsourcing
Isi Artikel
Bagikan artikel:

Mengelola tim software developer bisa jadi tantangan tersendiri, terlebih ketika perusahaan mengalami masalah developer turnover, yakni proses pergantian karyawan baik secara sukarela ataupun tidak.

Meski proses turnover merupakan hal yang wajar, namun ini bisa menjadi masalah ketika tingkat turnover di suatu perusahaan sudah masuk ke angka yang tinggi karena dapat mengganggu kelancaran operasional. 

Oleh karena itu, perusahaan harus bisa menjaga agar tingkat turnover tetap rendah. Bagi Anda yang sedang mengalami masalah turnover di perusahaan, simak tulisan di bawah untuk mengetahui cara mengatasi kondisi ini.

Penyebab Turnover pada Posisi IT Tinggi

Dalam dunia kerja, turnover merupakan suatu hal yang lumrah terjadi, di mana karyawan bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapat peluang yang lebih baik.

Survei dari Stack Overflow juga menunjukkan bahwa sebanyak 62,1% software developer di Amerika Serikat tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dijalani sehingga terbuka untuk mencari peluang yang lebih baik.

Di samping itu, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan turnover pada posisi IT menjadi tinggi. Di antaranya ialah:

1. Tekanan Kerja yang Tinggi

Lingkungan kerja di bidang IT sering menuntut karyawannya untuk menyelesaikan tugas dalam waktu cepat dengan hasil yang sempurna.

Ditambah banyak masalah lain yang membuat developer berjibaku dengan tugas-tugas problem solving yang berujung pada kelelahan dan berdampak pada tingkat stres mereka.

2. Gaji dan Tunjangan

Gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja juga menjadi salah satu penyebab turnover di perusahaan. Karena karyawan akan memutuskan untuk mencari perusahaan lain yang bisa memberi gaji dan tunjangan lebih baik.

3. Minimnya Peluang untuk Berkembang

Karyawan, khususnya yang berkecimpung dalam bidang IT cenderung ingin terus berkembang dan mengasah kemampuan mereka. 

Oleh karena itu, ketika ia menyadari bahwa perusahaan tidak memberi pelatihan, sertifikasi, atau kesempatan untuk meningkatkan keterampilan, mereka akan mencari peluang di tempat lain yang bisa mendukung itu semua.

Dampak Tingginya Turnover Bagi Perusahaan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, meski turnover merupakan hal yang wajar, ini dapat menjadi kondisi serius ketika perusahaan kehilangan karyawan dalam jumlah besar.

Karena dalam rentang waktu tersebut, perusahaan harus mengalokasikan anggaran untuk merekrut karyawan baru sehingga menambah beban finansial yang besar jika turnover sering terjadi.

Posisi yang kosong pun akan membuat pekerjaan menumpuk dan dibebankan ke tim lain sehingga bisa memperlambat produktivitas dan mengganggu kegiatan operasional perusahaan, khususnya di bidang yang butuh keahlian khusus seperti IT.

Terakhir, tingginya tingkat turnover juga berdampak pada perubahan moral karyawan akibat kehilangan rekan kerja. Hal ini berdasar pada penelitian dari Officevibe yang menunjukkan bahwa 70% karyawan setuju bahwa memiliki rekan kerja dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka.

Cara Mengatasi Tingginya Developer Turnover

Melihat beberapa dampak dari tingginya developer turnover, sudah sepatutnya perusahaan berbenah untuk menekan angka turnover seminim mungkin. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi tingginya turnover:

1. Gunakan IT Outsourcing

Salah satu cara yang bisa anda gunakan untuk mengurangi tingginya turnover developer adalah dengan menggunakan jasa outsourcing, mengapa?

Karena Lawencon memahami terkadang ada momen dimana anda sedang memerlukan tenaga dalam jangka waktu tertentu saja, tenaga yang sudah langsung bisa dipercayakan suatu proyek, atau tidak perlu waktu beradaptasi yang panjang.

Hal ini bisa lawencon bantu dengan tenaga IT kami yang sudah terlatih dan anda hanya perlu kontrak dengan kami saja, tidak perlu ke tenaganya langsung.

2. Pilih Karyawan Secara Selektif

Strategi rekrutmen yang tepat merupakan langkah awal untuk mencegah atau bahkan mengurangi turnover.

Oleh karena itu, pastikan HR mampu memilih kandidat yang tidak hanya memiliki keahlian teknis yang relevan tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan budaya perusahaan.

Jangan lupa untuk wawancara secara mendalam untuk memahami motivasi dan tujuan jangka panjang mereka. Dengan begitu, Anda dapat meminimalisir angka turnover di perusahaan.

3. Beri Kompensasi yang Sesuai

Gaji yang kompetitif menjadi salah satu alasan developer meninggalkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan beban kerja mereka. Oleh karena itu, pastikan perusahaan memberi kompensasi yang memadai dari kompetitor.

Sertakan juga bonus, insentif, dan asuransi kesehatan agar karyawan lebih merasa dihargai.

4. Fokus pada Pengembangan Karyawan

Perusahaan yang stagnan dan tidak memberi peluang untuk berkembang cenderung membuat developer berpaling dan meninggalkan perusahaan.

Cobalah untuk menyediakan pelatihan, sertifikasi, serta program pengembangan karier untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan mereka.

5. Ciptakan Fleksibilitas Kerja

Sistem kerja yang fleksibel menjadi salah satu kebutuhan para developer saat ini. Cobalah untuk menyediakan opsi bekerja dari rumah (remote work) atau jadwal kerja yang fleksibel.

Dengan begitu, perusahaan dapat membantu meminimalisir tekanan kerja dan stres mereka karena pilihan waktu kerja yang fleksibel. Ini juga dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan.

Baca juga: Regulasi Outsourcing: Aturan Hukum dan Cakupannya

Tingginya angka developer turnover bisa jadi tantangan tersendiri bagi perusahaan, namun hal ini masih dapat diatasi dengan strategi yang tepat.

Perusahaan harus mampu menjaga developer sebagai salah satu aset berharga, khususnya untuk perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Ambil langkah yang tepat untuk atasi turnover dan bangun tim yang kuat untuk bersaing di masa depan!

Artikel Terkait